Jogja
Kamis, 24 Agustus 2017 - 17:20 WIB

Khofifah Minta Rastra Tak Layak Langsung Dikembalikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menunjukkan Kartu Keluarga Sejahterah saat menghadiri dialog Sukses Indonesia di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Mardhotullah Al Islami, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kamis (24/8/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyurati Dinas Sosial di seluruh Indonesia agar langsung mengembalikan beras sejahterah (rastra) yang berkualitas buruk

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa menyurati Dinas Sosial di seluruh Indonesia agar langsung mengembalikan beras sejahterah (rastra) yang berkualitas buruk. Di Kabupaten Gunungkidul sendiri,  kasus pembagian rastra berkutu dan berbau masih kerap terjadi.

Advertisement

“Saya sudah pernah menyurati seluruh Dinas Sosial seluruh Indonesia. Kalau diketahui ada beras tidak layak konsumsi, hari itu juga langsung dikembalikan ke Gudang Divisi Regional (Divre) Bulog terdekat,” kata Khofifah saat menghadiri dialog Sukses Indonesia di Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Mardhotullah Al Islami, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kamis (24/8/2017).

Selain itu, dirinya juga meminta kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) maupun pemerintah kabupaten (pemkab) untuk melakukan cek ulang di Gudang Bulog, memastikan rastra yang akan dibagikan. Jangan sampai pemda atau pemkab tidak teliti sehingga beras yang dibagikan ke masyarakat ada yang berkutu atau berbau.

Lebih lanjut, menurut dia pemda atau pemkab memiliki peran yang penting untuk memastikan kualitas rastra. Pasalnya sangat mungkin terjadi reduksi kualitas beras yang disebabkan penyimpanan di gudang yang terlalu lama. “Pastikan sejak di gudang saat surat permintaan alokasi (SPA) keluar, beras layak konsumsi,” ujarnya.

Advertisement

Dalam pelaksanaan program rastra yang telah berjalan selama 19 tahun terakhir, diakuinya kualitas beras yang buruk masih sering diterima oleh masyarakat. Oleh sebab itu kini pemerintah akan secara bertahap menghapus program tersebut dan menggantinya menjadi program bantuan pangan.

Dengan program bantuan pangan, nantinya masyarakat dapat membeli sendiri beras dengan kualitas yang diinginkan, mulai dari kualitas sedang hingga super. “Rastra tinggal 5,6 juta penerima, yang 10 juta akan menerima dalam bentuk bantuan pangan. Kita akan mengakhiri lah yang selama ini menjadi masalah di masyarakat. Mulai dari banyak beras yang berkutu, berjamur, dan kekuningan-kekuningan,” kata Menteri yang juga pernah menjabat Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan pada era presiden Abdul Rahman Wahid itu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif