News
Kamis, 24 Agustus 2017 - 17:02 WIB

Beredar Struktur Organisasi, Polisi Didesak Usut Dalang Saracen

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bareskrim Polri saat menggelar konferensi pers terkait kejahatan hate speech, Rabu (23/8/2017). (Juli Etha/JIBI/Bisnis)

Polisi didesak mengusut dalang di balik Saracen, apalagi beredar struktur organisasi kelompok itu.

Solopos.com, JAKARTA — Anggota DPR meminta aparat terkait mengusut tuntas jaringan penyebar konten negatif berbau SARA di media sosial pasca diringkusnya kelompok Saracen. Di media sosial, beredar struktur organisasi yang di antaranya terdapat nama tenar.

Advertisement

Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno mengatakan, kelompok tersebut jelas memiliki tujuan mengacaukam keamanan negara dan mengganggu stabilitas Indonesia. Dia berharap proses hukum kasus ini bisa berlanjut dan mereka akan mendapatkan hukuman yang maksimal.

“Namun, jangan hanya berhenti di pemain lapangannya saja. Saracen ini tidak bekerja secara sendirian, mereka ada yang membiayai ada yang menyuplai isi, ada yang membuat konsep materi. Ini berkaitan bermacam level. Saya harapkan polisi dapat bertindak cepat membongkar habis seluruh jaringan,” katanya di gedung parlemen, Kamis (24/8/2017).

Dia mengingatkan, konflik di Suriah dan Libya terjadi karena adanya dikotomi warga yang berbau SARA. Dia menyebut, jangan sampai Indonesia menuju ke arah sana.

Advertisement

“Jangan kita jadi Irak atau Suriah yang sama suadaranya sendiri saling membunuh. Jangan sampai kebencian disebarluaskan di medsos oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” ujar politikus Golkar itu.

Menurutnya, dalam memnuntaskan masalah ini bukan tanggungjawab kepolisian saja. Dia berharap dari Kominfo, BIN, dan semua pihak terkait bisa bekerjasama membongkar jaringan ini hingga ke akarnya.

Dia menyebut, pihak BIN sudah menyampaikan bahwa ada lagi kelompok yang sama yang sedang diburu. Dia mengatakan, masalah seperti ini cepat membakar emosi masyarakat dengan akses informasi yang kurang. Menurutnya, kelompok semacam Saracen harus dihentikan karena mereka memanfaatkan momen politik seperti pilkada dan pemilu untuk memperucing kebencian antarsesama.

Advertisement

Sementara itu, meski belum dipastikan kebenarannya, beredar struktur organisasi Saracen yang memuat nama-nama tenar. Daftar nama dalam struktur itu muncul di situs saracennews.com. Ada nama seorang jenderal purnawirawan dalam daftar itu, juga nama seorang advokat tenar, Eggi Sudjana.

Namun, Eggi telah menyatakan bantahannya atas struktur yang beredar itu. Dalam pemberitaan CNN Indonesia, Kamis, dia menyatakan tidak pernah terlibat dalam operasi Saracen. “Itu fitnah keji. Saya baru dengar tentang Saracen itu hari ini,” kata dia melalui sambungan telepon.

Eggi menganggap hal itu sebagai kriminalisasi dirinya yang sering terlibat dalam Aksi Bela Islam. Dia mengaku siap untuk memberikan keterangan kepada polisi, namun meminta polisi mengecek informasi itu sebelum memanggil dirinya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif