Soloraya
Rabu, 23 Agustus 2017 - 21:35 WIB

PERTANIAN SRAGEN : Tanggul Saluran Colo Timur Dikeruk untuk Galian C, Petani Protes

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para petugas BBWSBS membersihkan rumput liar dan tanaman perdu di pinggir tanggul Dam Colo Timur, Dukuh Gembol, Desa Srimulyo, Gondang, Sragen, Rabu (23/8/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Petani Sragen memprotes aktivitas pengerukan tanggul saluran Colo Timur untuk galian C.

Solopos.com, SRAGEN — Para petani yang memanfaatkan saluran Colo Timur di Gondang, Sragen, memprotes aktivitas penambangan pasir dan galian C yang mengeruk tanggul saluran Colo Timur di Desa Srimulyo, Gondang, Sragen, Rabu (23/8/2017).

Advertisement

Mereka khawatir pengerukan tanggul itu akan berdampak pada jebolnya tanggul sehingga air saluran Colo Timur tidak bisa dimanfaatkan petani secara maksimal. Protes dari petani itu disampaikan Penjaga Pintu Air (PPA) Saluran Colo Timur wilayah Sragen, Tri Hartono, saat bertemu wartawan di dekat Kantor PPA Dam Colo Timur wilayah Desa Bener, Ngrampal, Sragen, Rabu siang.

Sejumlah petani lain dari Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, juga berkumpul di lokasi itu untuk membicarakan pembagian air dari saluran Colo Timur dengan sistem gilir pati. Lokasi tanggul yang terancam jebol itu terletak di Dukuh Gembol, Srimulyo, Gondang.

Advertisement

Sejumlah petani lain dari Desa Karanganyar, Kecamatan Sambungmacan, juga berkumpul di lokasi itu untuk membicarakan pembagian air dari saluran Colo Timur dengan sistem gilir pati. Lokasi tanggul yang terancam jebol itu terletak di Dukuh Gembol, Srimulyo, Gondang.

Para petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) membersihkan rumput dan tanaman perdu liar yang menutupi jalur saluran Colo Timur. Mereka juga mengkhawatirkan tanggul saluran Colo Timur itu jebol bila kerukan alat berat dari galian C itu tidak dikembalikan seperti semua.

Tanggul yang dikeruk itu panjangnya lebih dari 5 meter dengan kedalaman lebih dari 3 meter. Mereka juga waswas dengan banyaknya truk bermuatan tanah dan pasir dari lokasi galian C yang melewati tanggul sisi utara saluran Colo Timur karena tanggul bisa rusak dan longsor.

Advertisement

Tri meminta BBWSBS segera mengambil sikap tegas untuk menutup tanggul itu. Tri mengaku sudah melaporkan kondisi tanggul saluran Colo Timur itu ke BBWSBS dan informasinya segera ditindaklanjuti.

Selain dua persoalan itu, Tri merasa bersyukur karena aliran saluran Colo Timur bisa sampai ke lima desa di wilayah Sambungmacan yang sebelumnya hanya mengandalkan dari pasokan Bendung Piji, Gondang.

“Sekarang dari Bendung Piji sudah kering dan tinggal air dari saluran Colo Timur inilah yang menjadi tumpuan petani. Setelah sebulan terakhir, ya baru kali ini air bisa mengalir ke wilayah lima desa di Sambungmacan. Debitnya lumayan, yakni 12 m3 per detik,” ujarnya.

Advertisement

Di sepanjang saluran Colo Timur banyak pompa air yang terpasang di kanan-kirinya. Tri mengambil langkah menggilir penyedotan air dengan sistem gilir pati, yakni sehari untuk petani di selatan saluran dan sehari berikutnya untuk petani di utara saluran.

Selain itu, Tri menjelaskan sudah ada pembagian jadwal pengairan, yakni Jumat-Minggu untuk areal di wilayah atas pintu air 23 dan Senin-Kamis untuk wilayah di bawah pintu air 23.

Pamong Tani Desa Karanganyar, Sugito, menyetujui pembagian air yang disampaikan Tri Hartono. Selama ini, Sugito juga disambati para petani di Desa Karanganyar, Sambungmacan, yang tidak kebagian air dari saluran Colo Timur.

Advertisement

“Dengan sistem gilir pati itu, kami optimistis petani di Karanganyar bisa mendapat aliran air dari saluran Colo Timur. Ada 100 hektare sawah yang membutuhkan pasokan air dari saluran Colo Timur,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif