Jatim
Rabu, 23 Agustus 2017 - 09:05 WIB

PERTANIAN MADIUN : Sudah Panen, Petani di Ngale Belum Jual Daun Tembakau

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Wahyu Sulistiyawan/JIBI/Bisnis Indonesia)

Pertanian Madiun, daun tembakau yang sudah dipanen di Ngale belum dijual.

Madiunpos.com, MADIUN — Daun tembakau yang telah dipetik oleh sejumlah petani tembakau di sentra tanaman tembakau Desa Ngale, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, belum laku dijual.

Advertisement

Hal itu karena pabrik rokok yang berperan sebagai mitra petani tembakau Ngale belum melakukan pembelian.

Seorang petani Desa Ngale Sastro Lamidin mengatakan pada musim panen tembakau kali ini dia sudah dua kali memetik daun tembakau. Pertama sekitar sepekan lalu dari hasil petik daun bagian bawah dan sudah selesai dirajang dan dijemur.

“Seminggu lalu saya sudah mulai memanen daun tembakau, sudah saya rajang dan jemur hingga kering. Namun belum bisa menjual ke gudang pabrik, karena pihak gudang belum melakukan pembelian,” kata Sastro Lamidin ditemui saat memetik daun tembakau di sawahnya, Selasa (22/8/2017).

Advertisement

Dia menambahkan petani di desa tersebut hanya bisa menjual ke sebuah pabrik rokok yang memiliki gudang untuk pembelian dan penyimpanan tembakau di Karangjati, Kabupaten Ngawi. Selama bertahun-tahun petani di kawasan tersebut menjadi mitra binaan perusahaan rokok tersebut.

Petani lain di Desa Ngale, Mulyono, mengatakan meskipun dirinya sudah mulai memetik daun tembakau namun penjualan hanya bisa dilakukan bila gudang milik pabrik rokok yang bermitra dengan petani tembakau sudah melakukan pembelian.

“Hingga hari ini saya dan petani lain di desa ini belum melakukan penjualan, sehingga belum tahu berapa harga jual tembakau saat ini. Saya masih menunggu gudang pabrik rokok melakukan pembelian yang kabarnya akan dimulai 24 Agustus ini,” kata Mulyono.

Advertisement

Tahun lalu, kata dia, rata-rata harga daun tembakau kualitas sedang Rp24.000 per kilogram. Mulyono berharap harga tembakau musim panen kali ini setidaknya sama dengan harga tahun lalu.

“Biaya perawatan tanaman tembakau itu cukup besar, terutama pupuk dan obat-obatan. Apalagi pada musim tembakau sekarang ini banyak daun tembakau yang rusak, tidak bisa lebar dan keriting, belum diketahui penyebab dan obatnya,” ujar Mulyono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif