Soloraya
Rabu, 23 Agustus 2017 - 06:35 WIB

ELPIJI BOYOLALI : Harga Elpiji Melon di Nogosari Tembus Rp25.000/Tabung

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harga elpiji 3 kg di Nogosari, Boyolali, mencapai Rp25.000/tabung.

Solopos.com, BOYOLALI — Operasi pasar untuk mengatasi kelangkaan elpiji 3 kg di Boyolali belum dirasakan efeknya oleh warga Desa Guli, Kecamatan Nogosari.

Advertisement

Warga desa tersebut mengaku masih kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg, bahkan ada yang harus rela menebus dengan harga Rp25.000/tabung. Salah satu warga Dukuh Karanglo, Desa Guli, Sugiyono, mengatakan sepekan terakhir harga elpiji semakin mencekik leher lantaran langka. Satu tabung elpji 3 kg dihargai sampai Rp25.000.

“Istri saya marah-marah terus di rumah gara-gara elpiji 3 kg sulit didapatkan. Kalau pun ada harganya Rp25.000/tabung,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (22/8/2017).

Sugiyono mengaku tak tahu penyebab kelangkaan elpiji 3 kg di wilayahnya. Namun, sebagai warga ia merasakan betul dampak dari kelangkaan elpiji 3 kg. “Penyebabnya saya kurang tahu. Dulu juga sudah langka, tapi enggak separah ini,” terangnya.

Advertisement

Sugiyono berharap Pertamina menggelar operasi pasar di Boyolali wilayah utara. Operasi pasar yang digelar Pertamina selama ini belum dirasakan warga Desa Guli.

Lain di Guli, lain pula di Desa Ketitang, Nogosari. Di Desa Ketitang, pasokan elpiji relatif lancar dan terkendali harganya.

Salah satu warga Ketitang, Wiwik, mengatakan pasokan elpiji 3 kg di desanya tak mengalami masalah. Ia menyebutkan harga elpiji 3 kg eceran masih wajar yakni Rp16.000-Rp17.000 per tabung. “Itu pun tak terjadi kelangkaan,” jelasnya.

Advertisement

Sebelumnya, Communication Relation Officer Pertamina wilayah Jawa Bagian Tengah, Muslim Dharmawan, mengatakan kelangkaan di beberapa wilayah Soloraya, termasuk Boyolali, bukan karena pengurangan pengiriman, melainkan karena konsumsi masyarakat yang meningkat.

“Pertamina tidak ada penguarangan. Murni kelangkaan ini karena ada konsumsi yang meningkat. Tabung elpiji 3 kg ini tak hanya untuk masak, tapi juga dipakai penggerak traktor, acara-acara adat, usaha dan sebagainya,” kata dia.

Muslim mengimbau masyarakat mampu atau pengusaha tidak menggunakan elpiji bersubsidi itu karena peruntukannya masyarakat tidak mampu. “Sebenarnya [elpiji 3 kg hanya untuk rakyat kecil]. Makanya kami mengimbau warga mampu jangan pakai 3 kg lah. Namanya zalim itu,” tegasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif