Jogja
Selasa, 22 Agustus 2017 - 13:52 WIB

Pengedar Narkoba Manfaatkan Resep Dokter

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi obat-obatan (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Peredaran psikotropika banyak dilakukan dengan memanfaatkan resep dokter

Harianjogja.com, SLEMAN-Peredaran psikotropika banyak dilakukan dengan memanfaatkan resep dokter. Pil koplo ini juga paling banyak menjerat kalangan pelajar karena dengan alasan coba-coba dan harganya murah.

Advertisement

Hal ini disampaikan oleh Suharyono, Kepala Seksi Pencegahan Badan Narkotika Narkoba Nasional Provinsi (BNNP) DIY pada Selasa (22/8/2017).

“Ada modus ke dokter beda-beda kemudian minta resep terus obatnya dijual ke pelajar,” ujarnya ditemui di sela-sela penyelenggaraan acara Sadar Bahaya Narkoba Bersama BRI di Hotel Sahid Babarsari, Depok.

Ditambahkan pula jika pil koplo memang relatif mudah dijumpai dan diproduksi dibandingkan zat adiktif lainnya. Hal inilah salah satunya yang membuat kalangan pelajar dan mahasiswa banyak terjerat penyalahgunaan narkoba di DIY. Keterlibatan pelajar menurutnya memang patut dijadikan sorotan karena menduduki posisi tertinggi di DIY.

Advertisement

Karena itu, tambahnya, Presiden RI Joko Widodo menyerukan agar semua unsur masyarakat ikut terlibat dalam pemberantasan narkoba karena kondisi saat ini yang dianggap sudah darurat narkoba.

Adapun, acara kemarin diikuti oleh 50 siswa dari SMA, SMK, dan MA dari seluruh DIY. Tak hanya itu, para siswa ini juga ikut didampingi oleh guru Bimbingan Konselingnya masing-masing.

Andik Eko Putro, Pimpinan Wilayah BRI Jogja mengatakan kegiatan ini diselenggarakan oleh pihaknya sebagai bentuk keprihatinan atas tingginya angka penggunaan narkoba oleh pelajar.

Advertisement

Mengutip dari data BNN RI pada 2016 lalu, sebanyak 27% dari pengguna narkoba di Indonesia ialah pelajar dan mahasiswa. “Kami khawatir anak muda akan kehilangan masa depan karena terjerat narkoba,” ujarnya.

Adapun, pelibatan guru BK dinilai menjadi pendekatan baru untuk mencegah penggunaan narkoba. Maksudnya, guru akan memberikan informasi secara vertikal kepada murid-muridnya dengan memberikan pemahaman lebih.

Sementara siswa akan saling mengingatkan satu sama lain secara horizontal. Sosialisasi ini merupakan bagian dari program nasional guna merayakan kemerdekaan RI yang ke-72 dan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia selama Agustus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif