News
Selasa, 22 Agustus 2017 - 21:30 WIB

Jack Ma Jadi Penasihat Peta Jalan E-Commerce Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jack Ma (Businessinsider)

Bos Alibaba Jack Ma ditetapkan pemerintah sebagai penasihat peta jalan e-commerce Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengundang sekaligus menetapkan pendiri raksasa e-commerce China Alibaba Group, Jack Ma, sebagai anggota penasihat panitia pelaksana (steering committee) inisiatif peta jalan e-commerce Indonesia.

Advertisement

Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara saat mendampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution bertemu dengan Jack Ma. Jack ditemani Vice President Alibaba Group, Angel Zhao.

Pertemuan terbatas itu merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Jack Ma di Hangzhou, China, September 2016 lalu. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas sejumlah hal terkait usulan keterlibatan Jack Ma dalam penyusunan peta jalan e-commerce.

“Menindaklanjuti keluarnya Peraturan Presiden tentang Peta Jalan E-commerce, secara resmi menyampaikan undangan Jack Ma menjadi salah satu penasehat dari inisiatif peta jalan yang diketuai Menko Perekonomian tersebut,” ujar Rudiantara dalam pesan singkat, Selasa (22/8/2017). Baca juga: Alibaba Gelontorkan Rp14 Triliun ke Tokopedia.

Advertisement

Dalam pertemuan tersebut, Jack Ma mengatakan dirinya akan datang bukan sebagai pengusaha China, tetapi sebagai pihak yang akan berupaya mengembangkan ekosistem perdagangan elektronik agar seluruh pihak memperoleh nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan teknologi. Tak hanya bagi pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM), tetapi juga seluruh masyarakat perkotaan dan perdesaan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas pentingnya infrastruktur teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang memberikan akses ke seluruh lapisan masyarakat dan penjuru dunia.

Menurut dia, infrastruktur TIK akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi UMKM dan masyarakat di perdesaan dibanding masyarakat perkotaan. Pasalnya, masyarakat perkotaan sudah memiliki infrastruktur tradisional yang mapan, seperti halnya gerai grosir bahan pokok, dan berbagai jenis tempat perbelanjaan lain.

Advertisement

“Infrastruktur TIK harus dijadikan proses leap frog [batu loncatan] bagi masyarakat pedesaan dan UMKM dalam aktivitas ekonomi baru,” tegasnya.

Sejalan dengan pembangunan infrastruktur teknologi, Rudiantara menambahkan, pemerintah juga mendorong transformasi sistem logistik, agar pergerakan barang menjadi lebih mudah dan efisien.

Tak hanya itu, sistem pembayaran nasional juga harus menjadi ekosistem strategis dari pegembangan e-commerce. Tak hanya memanfaatkan teknologi finansial yang cenderung memberdayakan institusi keuangan mapan, tetapi juga mampu mendorong masyarakat memperoleh akses keuangan inklusif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif