News
Senin, 21 Agustus 2017 - 23:00 WIB

Ternyata, First Travel Baru Berangkatkan 14.000 Jemaah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Korban kasus penipuan dana umrah First Travel mengadu ke perwakilan Komisi VIII dan Fraksi PPP DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (18/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Reno Esnir)

Polisi menemukan ternyata First Travel baru memberangkatkan 14.000 jemaah dari 70.000-an orang yang mendaftar.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, mengungkapkan Biro Perjalanan First Travel baru memberangkatkan 14.000 jemaah ke Mekkah. Padahal, jumlah jamaah yang mendaftar mencapai angka 70.000-an.

Advertisement

“Ternyata setelah di cek yang baru berangkat baru 14 ribu jamaah. Belum ada setengahnya,” ujar Setyo kepada awak media di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/8/2017), dikutip Solopos.com dari Okezone.

Jumlah itu sendiri, dikatakan Setyo diketahui dari pendalaman data First Travel yang disita oleh kepolisian saat melakukan penggeledahan di sejumlah tempat.

Bahkan, Setyo memprediksikan jumlah jamaah yang menjadi korban First Travel ini akan semakin bertambah jumlahnya. Pasalnya, hingga saat ini jumlah Crisis Center yang dibangun di Gedung Bareskrim Polri, terus bertambah setiap harinya. “Ini mungkin malah tambah lagi yang ngelapor nambah lagi. Nanti akan di klarifikasi lagi,” kata Setyo.

Advertisement

Terkait aset dan aliran dana, Setyo memberitahukan bahwa polisi masih terus mendalami aset bergerak dan tak bergerak yang dimiliki oleh bos First Travel. Baca juga: Uang First Travel Mengalir ke 15 Negara, Sebagian untuk Hotel & Belanja.

Lebih dalam, Setyo menyebut angka kerugian sendiri ditaksir mencapai triliunan rupiah. Lanjut Setyo jika dikalkulasi per orang Rp14 juta, maka dikalikan 70.000-an, hasilnya mencapai angka triliunan. “Sedang dilacak dan sudah kami amankan terutama aset begerak dan tak bergeraknya,” jelas Setyo.

Mengenai penemuan air softgun, Setyo menegaskan belum melakukan pemeriksaan ke arah sana. Pasalnya, hingga saat ini polisi masih fokus mendalami penipuan uang umat. “Konsen ke sini dulu [penipuan First Travel] karena ini masalah jemaaah,” tutup dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif