SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (dua dari kanan), meresmikan Monumen 40 EASE (East Asia Student Encounter), Jumat (18/8) di Kampus UKSW, Salatiga. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas UKSW Salatiga)

Kampus di Salatiga, UKSW, menjalin kerja sama dengan Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, tercengang dengan kerja sama yang dijalin Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang melalui program East Asia Student Encounter (EASE).

Keterkejutan Ganjar tak lain karena kerja sama dua kampus berbeda negara itu telah terjalin cukup lama, yakni 40 tahun. Menurut orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng itu, untuk mempertahankan kerja sama sampai puluhan tahun sangat sulit. Terlebih, dengan kampus dari negara lain.

“Saya mengapresiasi kerja sama yang terjalin. Semoga jalinan kerja sama ini menguntungkan untuk kedua universitas dan kedua negara. Saya mendorong kerja sama dikembangkan dalam hal teknologi seperti transportasi dan juga energi terbarukan. Hal ini yang sedang kita butuhkan sekarang,” kata Ganjar dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Minggu (20/8/2017).

Kerja sama antara dua kampus beda negara itu selama 40 tahun ditandai dengan diresmikannya kantor perwakilan KGU Jepang di kampus UKSW Salatiga, Jumat (18/8/2017). Selain itu, dalam kesempatan tersebut Ganjar juga meresmikan Monumen 40 Tahun EASE.

Program EASE yang menjadi bukti kerja sama UKSW dan KGU Jepan ini mulai berlangsung tahun 1977 dan terus berlanjut hingga kini. Tiap tahun genap, EASE berlangsung di Jepang. Sedangkan, pada tahun ganjil, EASE berlangsung di UKSW Salatiga.

Peresmian ditandai dengan pelepasan burung merpati yang melambangkan perdamaian oleh Ganjar, Rektor UKSW Prof. John A. Titaley, Wakil Rektor Kwansei Gakuin University (KGU) Jepang Prof. Takahiro Shinyo dan Direktur Pusat Informasi dan Kebudayaan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Ryo Nakamura. Peresmian juga ditandai dengan penandatanganan prasasti monumen oleh Gubernur Jateng.

Rektor UKSW mengatakan memasuki usia 40 tahun, EASE yang pada awalnya berupa program pertemuan mahasiswa telah mengawali perkembangan. Saat ini EASE berkembang menjadi kegiatan penelitian bersama, pertukaran kebudayaan, dan pertukaran dosen. Saat ini juga sedang dibicarakan rencana kerja sama sosial seperti sister city antara Semarang dan Salatiga dengan kota di Jepang.

“Kerja sama ini semakin diperluas, tidak hanya dalam hal mahasiswa tetapi juga dalam bidang lainnya. Namun yang menjadi ujung tombak tetap program pertemuan dan pertukaran mahasiswa,” kata Rektor UKSW.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya