SOLOPOS.COM - Ilustrasi daging sapi (JIBI/Harian Jogja/Dok.)
Iduladha 2017, para jagal di Karanganyar mendapat sosialisasi tentang hewan kurban.
Solopos.com, KARANGANYAR — Menjelang Iduladha 2017, Dinas Peternakan dan Perikanan Karanganyar tak memberikan pelatihan kepada jagal karena keterbatasan anggaran. Sebagai gantinya, jagal mendapatkan sosialisasi dan penyuluhan tentang hewan kurban.
Sosialisasi dan penyuluhan dilaksanakan pekan lalu. Anggota Staf Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Karanganyar, Faturohman, menuturkan setiap kecamatan mewakilkan tiga jagal untuk menerima penyuluhan di Aula Dinas Peternakan dan Perikanan Karanganyar.
“Pelatihan jagal untuk menyembelih enggak ada. Cuma sosialisasi. Pekan lalu. Enggak ada alokasi dana untuk pelatihan. Mereka diundang ke dinas untuk mendapat penyuluhan. Perwakilan per kecamatan tiga jagal,” kata Faturohman saat dihubungi, Senin (21/8/2017).
Dia menceritakan isi sosialisasi seputar apa yang harus dilakukan sebelum, saat, dan sesudah memotong hewan kurban. Hewan kurban harus mendapatkan perlakuan yang baik sebelum disembelih. Hewan kurban mendapat makan dan minum cukup dan bergizi. Hewan kurban puasa 12 jam sebelum penyembelihan.
“Persiapan hewan kurban. Harus memilih hewan yang sehat. Tanda-tandanya bagaimana. Lalu perlakuan hewan sebelum dipotong, mulai dari penampungan, penanganan, hingga sebelum dipotong,” tutur dia.
Saat pemotongan hewan kurban, jagal harus memperhatikan asas kesejahteraan hewan. Jagal tidak boleh terlalu menyiksa hewan kurban.
“Setelah memotong, harus memperhatikan organ apa saja yang harus dicek. Yang bahaya itu limpa terkait indikasi antraks, paru-paru penyakit TBC dan lan-lain, hati terkait cacing hati, dan lain-lain. Kebanyakan yang harus diwaspadai itu cacing,” jelas dia.