Jogja
Minggu, 20 Agustus 2017 - 06:22 WIB

PERTANIAN GARAM DIY : Gerak Cepat Program, Petani di Sepanjang Butuh Rp700 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah seorang petani garam di Pantai Sepanjang sedang membersihkan kotoran yang jatuh ke dalam terpal untuk proses produksi garam. Foto diambil beberapa waktu lalu.(David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian garam DIY diupayakan segera teralisasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kecamatan Tanjungsari bergerak cepat merealisasikan program budidaya garam di Pantai Sepanjang, Desa Kemadang. Selain melakukan pendampingan dalam penyusunan proposal pengajuan bantuan ke Pemerintah DIY, pihak kecamatan juga akan ikut berpartisipasi dalam pengawasan saat progam budidaya telah berjalan.

Advertisement

Camat Tanjungsari Rakhmadian Wijayanto mengatakan pihaknya sudah memberikan pendampingan terhadap kelompok di Pantai Sepanjang untuk melakukan pendampingan dalam penyusunan proposal bantuan ke Pemerintah DIY.

“Penyusunan ini merupakan tindaklanjut dari kunjungan Gubernur DIY Sri Sultan HB X ke Pantai Sepanjang satu minggu yang lalu,” katanya kepada Harianjogja.com, Jumat (18/8/2017).

Menurut Rakhmadian untuk budidaya garam di Pantai Sepanjang, kelompok petani di mengajuan bantuan ke Pemerintah DIY sebesar Rp700 juta. Alokasi anggaran tersebut rencananya digunakan untuk pengadaan berbagai peralatan seperti mesin pompa menaikan air laut, bak penampungan. Selain itu, dalam pengembangan juga membutuhkan rumah plastic untuk tempat display dan pencetakan garam.

Advertisement

“Item yang dibutuhkan untuk pengembangan sudah dimasukan dalam proposal yang diajukan ke provinsi. Saat ini proposal yang diberikan kelompok juga sudah dibahas di provinsi,” kata mantan Sekretaris Camat Karangmojo ini.

Rakhmadian menjelaskan selama proses penyusunan proposal, pihak kecamatan berperan sebagai fasilitator dan memberikan pendampingan. Namun saat progam budidaya dijalankan, kecamatan akan menggandeng Pemerintah Desa Kemadang untuk melakukan pengawasan. Langkah ini diambil dengan tujuan agar proses budidaya dapat berkembang sehingga memberikan manfaat khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Akan kita awasi. Untuk modelnya mungki bisa melibatkan keberadaan BUMDes yang ada di Kemadang. Yang jelas, jangan sampai program ini macet karena manfaatnya sangat bagus,” ujar Rakhmadian.

Advertisement

Sebelumnya, Gubernut DIY Sri Sultan HB X mengatakan jika kualitas garam di Gunungkidul lebih baik ketimbang dengan daerah lain. Hal ini terlihat dari produksi yang dihasilkan memiliki kadar yang baik dan cocok untuk pengembangan garam jenis premium. “Sudah ada pengusaha yang mau menampung garam premium asal Gunungkidul. Jadi tinggal niatan dari petani untuk pengembangan,” katanya.

Untuk pengembangan budidaya ini, Sultan mengaku siap memberikan bantuan seperti pengadaan mesin pompa, bak penampungan guna mempermdudah dalam proses produksi garam. “Kami siap bantu untuk pengembangan tersebut. untuk budidaya difokuskan di Pantai Nguyahan dan Sepanjang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif