Jogja
Minggu, 20 Agustus 2017 - 15:09 WIB

2 Penambang Tewas akibat Longsor di Penambangan Lereng Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Evakuasi dilakukan oleh petugas gabungan untuk menemukan jasad yang tertimbun longsor setinggi dua meter di Pangukrejo, Cangkringan, Sabtu (19/8/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Tebing setinggi delapan meter ambruk dan menimpa penambang pasir manual di Pangukrejo, Umbulharjo, Sabtu (19/8/2017)

Harianjogja.com, SLEMAN– Tebing setinggi delapan meter ambruk dan menimpa penambang pasir manual di Pangukrejo, Umbulharjo, Sabtu (19/8/2017). Akibatnya, dua penambang meninggal di lokasi dan satu lainnya dilarikan ke rumah sakit karena luka berat.

Advertisement

Tebing pasir itu longsor sekitar pukul 10.WIB saat 13 penambang dan satu mandor berada di bawahnya. Terdapat retakan di bagian atas tebing yang kemudian menyebabkan tanah labil tersebut ambrol.

Miskam Nur Ikhsan, dari TRC BPD DIY sub Cangkringan mengatakan dua penambang tewas tertimbun longsoran setinggi dua meter. “Sudah meninggal dunia ketika ditemukan, luka dalam semua sama sekali tidak ada luka luar,” ujarnya ditemui di RS Panti Nugroho, Sabtu.

Evakuasi dilakukan sekitar 30 menit sampai akhirnya jasad penambang bisa dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 12.00 WIB. Sementara satu penambang yang luka berat dibawa oleh warga setempat ke RSU PKU Muhammadiyah Pakem.

Advertisement

Penambang yang tewas ialah Sardi, 45, warga Kemalang, Klaten, Jawa Tengah dan Krisno, 35, warga Kalimanggis, Morangan. Sedangkan korban luka ialah Haryono, 38, warga Sabrang Wetan.

Jasad keduanya kemudian dibawa menggunakan ambulan SAR DIY ke rumah duka di Kemalang, Klaten oleh petugas. Miskam mengatakan jika kerabat keluarga sudah dikabari meski kemudian diputuskan untuk tidak datang langsung ke rumah sakit.

Adapun, tambang yang ambrol tersebut merupakan tambang pasir manual. Lokasinya berada di pekarangan tak jauh di sisi jalan yang menuju Desa Wisata Petung.

Advertisement

Kepala Desa Umbulharjo, Suyatmi yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan kejadian itu diketahuinya dari laporan perangkat desanya. Ia kemudian langsung meninjau lokasi dan mendapati semua korban sudah dievakuasi. Menurutnya, korban dalam kecelakaan tambang tersebut seluruhnya merupakan warga dari luar daerah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif