Jatim
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 14:05 WIB

HELLO PACITAN 2017 : 48 Peselancar dari 13 Negara Beraksi Taklukkan Ombak Pantai Watukarung

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Pantai Watukarung, Pacitan, Sabtu (19/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Sebanyak 48 peselancar akan menaklukkan ombak di Pantai Watukarung Pacitan.

Madiunpos.com, PACITAN — Sebanyak 48 peselancar dari 13 negara mengikuti kompetisi selancar internasional di Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan.

Advertisement

Dari 48 peselancar yang ikut kompetisi tersebut, 18 atlet di antaranya merupakan wakil dari Indonesia. Sedangkan peselancar dari Pacitan hanya satu orang.

Ketua panitia lokal kejuaraan dalam Agenda Hello Pacitan 2017, Khoirul Amin, mengatakan 13 negara yang mengikuti kompetisi ini antara lain dari Jepang, Swedia, Amerikan Serikat, Australia, Equador, Argentina, Australia, Inggris, dan lainnya. Kompetisi ini merupakan kompetisi internasional di bawah World Surf League (WSL).

“Kompetisi ini udah standar internasional. Poin yang didapatkan dari kompetisi ini bisa untuk masuk ke liga utama dalam kompetisi surfing internasional,” jelas dia di Pantai Watukarung, Sabtu (19/8/2017).

Advertisement

Irul, sapaan akrab Khoirul Amin, menuturkan kompetisi ini dikhususkan untuk peselancar laki-laki yang sudah profesional. Hal ini karena kondisi ombak dan laut di Pantai Watukarung sangat ekstrem.

Dibandingkan Hello Pacitan 2016, dia menganggap Hello Pacitan 2017 lebih baik dan besar. Untuk kompetisi selancar pada tahun lalu tingkatnya baru Asia, sedangkan tahun ini telah berkembang menjadi kompetisi internasional dengan peserta tidak hanya dari negara Asia.

“Kompetisi ini akan diambil juara satu sampai tiga dengan total hadiah US$7.500 atau sekitar Rp100 juta,” jelas dia.

Advertisement

Mengenai kualitas ombak di Pantai Watukarung, kata Irul, memiliki karakter yang berbeda dibandingkan pantai lain di Pacitan maupaun di dunia. Pantai Watukarung memiliki karakter ombak dengan sisi kanan dan kiri. Padahal biasanya karakter ombak hanya ada satu titik saja.

“Selain itu, dasar pantai juga bukan pasir tetapi karang. Jadi sangat ekstrem ombak di Watukarung ini,” jelas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif