Soloraya
Sabtu, 19 Agustus 2017 - 11:15 WIB

Anak Belum Imunisasi MR akan Dikunjungi Petugas DKK Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan melihat proses imunisasi Measles Rubella di Madrasah Tsanawiyah Negeri 10, Jl. Damai, Sleman, Selasa (1/8/2017). (Gigih.M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Imunisasi MR diberikan untuk anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan melakukan sweeping secara door to door guna menyisir warga yang belum terimunisasisasi measles rubella (MR) atau campak dan rubela.

Advertisement

Sampai saat ini masih ada orang tua yang menolak imunisasi MR dengan dalih anaknya sedang sakit. Merujuk data, pelaksanaan imunisasi MR di Kota Bengawan sejak diluncurkan 1 Agustus 2017 lalu sudah menyasar 41 persen dari 145.930 target sasaran.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Purwanti menyampaikan imunisasi MR wajib diberikan kepada anak usia sembilan bulan sampai dengan 15 tahun. Pemkot pun akan melakukan sweeping dari rumah ke rumah warga yang tercatat anaknya belum mengikuti imunisasi MR.

“Kita masih temukan banyak orang tua yang tidak mengizinkan putranya diimunisasi MR. Nah ini yang akan kami sisir,” katanya ketika dijumpai wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/8/2017).

Advertisement

Kebanyakan kasus, Purwanti mengatakan orang tua beralasan jika putranya sedang sakit demam, batuk maupun pilek. Rata-rata, Purwanti menyebut hampir setiap sekolah ada dua anak yang tidak terimunisasi dengan alasan sakit. Namun demikian, Purwanti mengatakan petugas sebenarnya tidak tidak semudah itu menerima alasan orang tua.

Biasanya jika anaknya yang sakit berada di sekolah akan diperiksa kesehatannya. Jika bener-benar sakit baru petugas akan menunda pelaksanaan imunisasi terhadap anak yang bersangkutan. Namun jika dinyatakan aman mendapatkan vaksin tetap akan diimunisasi.

Menurut Purwanti, DKK sudah memiliki data anak yang wajib mengikuti imunisasi MR, sehingga jika sampai batas waktu tidak mengikuti imunisasi petugas akan mengunjungi dari rumah ke rumah.

Advertisement

“Nanti kami akan datangi ke rumah-rumah. Kalau anak itu sudah sehat bisa kita lakukan imunisasi,” katanya.

Sampai saat ini, Pemkot terus menyosialisasikan program imunisasi MR kepada masyarakat. Pemkot menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI), tokoh masyarakat, dokter spesialis, bahkan menghadirkan perwakilan orang tua.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif