Jatim
Jumat, 18 Agustus 2017 - 15:05 WIB

KISAH INSPIRATIF : Pecatur Muda Pacitan Catur Adi Sagita Puas Borong 3 Emas di Tiongkok

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pecatur muda asal Pacitan, Catur Adi Sagita, menunjukkan medali dan piala yang diraihnya di Kejuaraan Catur antar-Pelajar Asia ke-13 di Pinanjin, Tiongkok, Kamis (17/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Kisah inspiratif, inilah Catur Adi Sagita yang menjadi juara di Tiongkok.

Madiunpos.com, PACITAN — Pelajar asal Kabupaten Pacitan, Catur Adi Sagita, 16, beberapa waktu lalu menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet tiga medali emas sekaligus dalam Kejuaraan Catur antar-Pelajar Asia ke-13 di Pinanjin, Tiongkok.

Advertisement

Catur Adi Sagita yang akrab dipanggil Catur merupakan satu-satunya wakil Indonesia di nomor kelompok 17 tahun di kejuaraan yang berlangsung 19 sampai 31 Juli 2017 itu.

Ditemui Madiunpos.com di kantor Percasi Kabupaten Pacitan, Kamis (17/8/2017) siang, putra pasangan Supriyadi dan Suprapti itu menceritakan telah melibas lawan-lawannya di ajang kejuaraan catur internasional itu. Kejuaraan itu diikuti 23 negara di Asia.

Dalam kejuaraan itu, Catur menang dan meraih medali emas di tiga kategori yaitu standar, catur cepat, dan catur kilat. Di masing-masing kategori itu, Catur harus melawan pecatur berbakat dari berbagai negara.

Advertisement

Dia menceritakan pengalamannya saat bertanding dengan atlet catur kelas dunia itu. Pada kategori catur standar, Catur berhadapan dengan pecatur asal Filipina dalam sembilan babak. Catur menang enam kali dan remis tiga kali dengan total poin 7,5.

Pada kategori catur cepat, Catur melawan pecatur asal Filipina dengan menang enam kali dan remis sekali dengan poin 6,5. Sedangkan di kategori catur kilat, Catur melawan pecatur asal Tiongkok dengan menang tujuh kali dan remis dua kali dengan mendapatkan poin 8.

“Lawan yang paling berat yaitu dari Filipina. Saya beberapa kali berhadapannya dengan mereka dan kerap kalah. Tetapi di Tiongkok, justru saya berhasil mengalahkannya,” jelas anak terakhir dari empat bersaudara ini. (baca: Raih 3 Emas di Tiongkok, Pecatur Muda Pacitan Diberi Beasiswa Sampai Lulus SMA)

Advertisement

Dia mengaku sudah lama mempersiapkan diri untuk menghadapi kejuaraan tersebut. Perasaan puas dan sekaligus bangga menyeruak setelah dirinya berhasil membabat habis emas di kelas 17 tahun itu.

Catur yang saat ini masuk kelas X SMA Negeri 1 Pacitan itu menuturkan telah mencintai dunia catur sejak kelas 1 SD. Dunia catur diperkenalkan oleh kakeknya, Wakimin, yang juga jago dalam permainan itu.

Catur yang masih awal mengenal catur, digembleng secara sungguh-sungguh oleh kakeknya yang kini telah meninggal dunia. Setelah mengetahui teknik dasar catur, bocah yang juga hobi bermain sepak bola itu mulai berlatih dan terus berlatih. Hingga akhirnya pada saat kelas II SD, dia mengikuti olimpiade catur tingkat kabupaten dan menjadi juara pertama.

Sejak saat itu, Catur mulai mengembangkan dirinya dan terus berlatih bermain catur. Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Pacitan mulai mendeteksi bakat yang dimiliki Catur dan merekrutnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif