Foto
Jumat, 18 Agustus 2017 - 01:50 WIB

FOTO HUT RI : Palagan Ambarawa Dikenang di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sosiodrama Palagan Ambarawa yang diikuti sekitar 300 warga digelar di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Semarang, Jateng, Kamis (17/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

HUT RI untuk kenang Palagan Ambarawa.

P

Advertisement

Warga yang berperan sebagai TKR memperagakan adehan pertempuran melawan tentara sekutu dalam sosiodrama Palagan Ambarawa di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng, Kamis (17/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

alagan Ambarawa, pertempuran di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang dianggap penting dalam sejarah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dikenang melalui sosiodrama yang diikuti sekitar 300 warga di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng, Kamis (17/8/2017). Pergelaran drama yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang masalah sosial politik itu dipertunjukkan secara kolosal di ruang terbuka guna memperingati HUT ke-72 RI.

Fragmen tewasnya Letkol Isdiman Sosiodrama Palagan Ambarawa di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng, Kamis (17/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Advertisement

Warga yang berperan sebagai TKR dan rakyat mengibas-ngibaskan bendera merah putih dalam sosiodrama Palagan Ambarawa di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng, Kamis (17/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Palagan Ambarawa atau pertempuran Ambarawa adalah sebuah peristiwa perlawanan TKR bersama rakyat terhadap Sekutu yang terjadi di sebelah selatan eks Keresidenan Semarang, Jateng. Peristiwa itu sejatinya tak terkait dengan Hari Kemerdekaan yang dipilih penyelenggara sebagai momentum mempergelarkan sosiodarama tersebut. Rangkaian peristiwa Palagan Ambarawa diawali dengan mendaratnya tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell di Semarang, 20 Oktober 1945.

Karena mengaku hendak mengurus tawanan perang dan tentara Jepang, kedatangan pasukan Sekutu di Semarang itu pada mulanya disambut baik oleh Gubernur Jateng Mr. Wongsonegoro. Pada kenyataannya, tentara Sekutu itu diboncengi oleh NICA yang lalu membebaskan tentara Belanda yang ditahan di Ambarawa dan Magelang, bahkan mempersenjatai mereka. Tindakan itu menyulut kemarahan warga Republik Indonesia yang baru merdeka dan membuat mereka mengangkat senjata.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif