Jatim
Jumat, 18 Agustus 2017 - 13:05 WIB

HUT RI : Keren, Seniman Ponorogo Bikin Layangan Jumbo Bertema Keragaman

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seniman Ponorogo, Nur Hadi Setiono alias Pete, berpose di sebelah karya layang-layang yang selesai dibuat dengan tema kemerdekaan, Rabu (16/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

HUT RI, seniman asal Ponorogo membuat layang-layang berukuran jumbo bertema Kemerdekaan.

Madiunpos.com, PONOROGO — Seorang seniman asal Kabupaten Ponorogo membuat layang-layang berukuran jumbo dengan tema kemerdekaan. Dalam layang-layang itu, seniman bernama Nur Hadi Setiono alias Pete tersebut membuat layangan dengan menampilkan keberagaman wajah Indonesia.

Advertisement

Ditemui Madiunpos.com di rumah produksinya di RT 004/RW 006, Kelurahan Kepatihan, Rabu (16/8/2017), Pete terlihat sibuk menata layangan dengan tinggi 3,5 meter dan lebar 2,25 meter.

Pete menuturkan pada HUT ke-72 Kemerdekaan RI, dirinya membuat layangan yang mengambil nilai-nilai persatuan. Persatuan merupakan wujud perjuangan dalam keseharian.

Advertisement

Pete menuturkan pada HUT ke-72 Kemerdekaan RI, dirinya membuat layangan yang mengambil nilai-nilai persatuan. Persatuan merupakan wujud perjuangan dalam keseharian.

Secara dasar, layangan tersebut berbentuk lonjong dengan warna dasar biru. Di layangan itu gambar lima orang berdiri dengan identitas keagamaan masing-masing, ada Islam, Budha, Hindu, Kristen, dan Katolik.

“Gambar lima orang ini menunjukkan lima agama yang ada di Indonesia. Ini wujud keragaman negara ini,” kata dia.

Advertisement

Pete menuturkan layang-layang ini akan diikutkan dalam perlombaan layang-layang tingkat nasional yang diselenggaran di Surabaya pada tanggal 18-20 Agustus. Dia sengaja memilih keberagaman agama di momen HUT Kemerdekaan.

Bagi dia, agama menjadi salah satu kunci perdamaian dunia. Selain itu, pengambilan tema itu juga melihat kondisi sosial di negara Indonesia.

“Saya ingin mengingatkan melalui layangan ini bahwa Indonesia itu negara yang beragam dan plural. Meski beragam, tetapi tetap masih dalam satu naungan NKRI,” ujar dia.

Advertisement

Mengenai pembuatan layangan kemerdekaan itu, kata Pete, membutuhkan waktu sekitar sepekan hingga layang-layang itu selesai dan siap diterbangkan. Biaya yang dibutuhkan untuk pembuayan layangan tersebut sekitar Rp700.000.

Untuk bahan utama yang digunakan yaitu bambu sebagai kerangka layang-layang dan kain parasut. Sebelum membentuk menjadi layangan yang sempurna, terlebih dahulu dirinya membuat rancangan gambar yang akan dibuat di kertas karton.

Setelah rancangan selesai dibuat, barulah kertas itu dipotong. Sedangkan kerangka yang telah dibentuk sesuai konsep kemudian dilapisi dengan kain parasut. Setelah itu, gambar yang ada di kertas karton ditempelkan dan digambar ulang di kain parasut.

Advertisement

“Setelah itu pola-pola yang sudah digunting kemudian dijahit di kain parasut yang telah ditempelkan di kerangka bambu,” jelas dia.

Menurut Pete, melalui layang-layang yang dibuatnya itu, dia ingin mengkampanyekan nilai-nilai keberagaman dan toleransi di Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif