SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di depan SMA Widya Bhakti di Jl. Tanjung No. 75, Karangasem, Soropadan, Laweyan Solo, Senin (14/8/2017) siang. (Insetyonoto/JIBI/Solopos)
SMA Widya Bhakti Solo tutup beroperasi.
Solopos.com, SOLO — Sekolah Menengah Atas (SMA) Widya Bhakti Solo di bawah Yayasan Pendidikan Tunggul Purna Bakti tutup pada tahun pelajaran 2017/2018 karena kekurangan siswa.
Saat Solopos.com mendatangi lokasi SMA Widya Bhakti di Jl. Tanjung No. 75, Karangasem, Soropadan, Laweyan, Solo, Senin (14/8/2017) siang, pintu gerbang tertutup.
Bangunan gedung sekolah yang didominasi warna biru mulai kusam. Tak ada seorang pun di sana. Tiang bendera cukup tinggi dengan bendera Merah Putih berukuran sedang berkibar-kibar tertiup angin di halaman sekolah. Lampu penerangan yang mengarah ke jalan masih menyala.
Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Solo, Agung Wijayanto, mengatakan SMA Widya Bhakti tutup mulai tahun pelajaran 2017/2018.
“Kami mendapatkan pemberitahuan penutupan SMA Widya Bakhti secara lisan,” katan dia, Senin. Mengenai alasan penutup sekolah, Agung tidak menjelaskan. “Hubungi pihak sekolah bersangkutan saja,” ujar dia.
Berdasarkan data MKKS SMA Solo, pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2017/2018, SMA Widya Bhakti sudah tidak menerima pendaftaran siswa baru. Beberapa SMA swasta jumlah pendaftar PPDB juga sedikit.
Perinciannya adalah SMA Tunas Pembangunan dua orang siswa, SMA Tri Pusaka sebanyak lima orang siswa, SMA 17 Agustus sebanyak empat siswa.
Sementara itu, Kepala SMA Widya Bhakti Solo, Nisrina, ketika dihubungi Solopos.com mengatakan lembaganya masih dalam proses penutupan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. “Penutupan SMA ada prosesnya, kami telah mengajukan ke Dinas Pendikan dan Kebudayaan Jawa Tengah,” jelas dia.
Menurut Nisrina, SMA Widya Bhakti adalah sekolah kecil dengan jumlah siswa tidak banyak sehingga tidak perlu dibesar-besarkan. Dia menambahkan siswa dan para guru SMA Widya Bhakti telah dipindahkan ke sekolah lain.
“Untuk siswa dan guru tidak ada masalah. Sudah kami pindahkan ke sekolah lain,” kata Nisrina tanpa menyebutkan nama sekolah tersebut.