Jateng
Rabu, 16 Agustus 2017 - 10:50 WIB

PENDIDIKAN JATENG : Belajar Bahasa Inggris, 6 Guru ke Australia

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok/JIBI/Solopos)

Pendidikan bahasa Inggris membuat enam guru Jateng dikirim ke Queensland, Australia.

Semarangpos.com, SEMARANG – Enam guru sekolah menengah di Jawa Tengah (Jateng) akan  dikirim ke Queensland, Australia, untuk mengikuti kursus singkat bahasa Inggris di University of Southern Queensland. Mereka akan menjalani kursus selama sebulan, mulai 20 Agustus-17 September, dengan biaya dari Pemerintah Australia.

Advertisement

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Jateng, Gatot Bambang Hastowo, menyebutkan keenam guru yang dikirim ke Queensland itu adalah Aji Rizki Amalia, Dewi Hasanah, Tri Yuniarti Retno K., Upik Hastuti, Indria Mustika, dan Winda Prasepty. Mereka merupakan guru yang mengajar di SMAN 1 Purworejo, SMAN 2 Purbalingga, SMKN 1 Sragi Pekalongan, dan SMK Muhammadiyah Aji Barang. Keenamnya terpilih mengikuti kursus yang merupakan kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dengan Australia setelah dinyatakan lulus dari serangkaian tes.

Keenam guru dan Kadisdikbud Jateng ini melakukan audiensi ke Kantor Gubernur Jateng untuk bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Selasa (15/8/2017). Ganjar pun berpesan agar selama berada di Negeri Kangguru itu, para guru meluangkan waktu untuk mengunjungi sekolah-sekolah yang ada di sana agar bisa menyerap ilmu yang bisa memberikan kemajuan bagi sekolahnya di Jateng.

“Sambil belajar, kalau bisa mampir ke SMA atau SMK di sana. Coba Anda observe, bagaimana sih sistem belajar dan mengajar di sana. Syukur-syukur kalau bisa praktik, Anda datang. Coba explore, Anda tanya ke siswa, mereka sekolah senang atau tidak. Bagaimana guru mengajar, bagaimana guru mempersiapkan pelajaran, bagaimana suasana belajar mengajarnya. Bisa enggak kita mengadopsinya,” tutur Ganjar dilansir laman Internet resmi Pemprov Jateng, Selasa.

Advertisement

Ganjar menambahkan, sebenarnya dirinya ingin mendapat akses mengenai pendidikan di Finlandia. Ia menilai sistem pendidikan di Finlandia sangat maju. Sepengetahuan Ganjar, para siswa di Finlandia tidak perlu belajar seharian di sekolah, cukup empat-lima jam per hari. Meski demikian, Finlandia termasuk negara maju.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif