News
Rabu, 16 Agustus 2017 - 10:10 WIB

KURS RUPIAH : Nilai Tukar Berbalik Melemah ke Rp13.373/US$

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi nilai tukar rupiah. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Nilai tukar rupiah sempat menguat tipis namun berbalik melemah di Rp13.373 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (16/8/2017), dibuka menguat 1 poin  atau 0,01% di Rp13.360 per dolar AS pada perdagangan. Tren penguatan menghilang di awal perdagangan. Nilai tukar rupiah berbalik melemah 12 poin atau 0,09% ke Rp13.373 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini pukul 08.58 WIB.

Advertisement

Pergerakan nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa (15/8/2017). Rupiah ditutup melemah 0,09% atau 12 poin di Rp13.349 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan hanya 1 poin atau 0,01% di level Rp13.348 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah bergerak di kisaran Rp13.339 – Rp13.355 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin (14/8/2017), rupiah ditutup menguat 0,09% atau 12 poin di posisi 13.349 per dolar AS.

Advertisement

Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah bergerak di kisaran Rp13.339 – Rp13.355 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin (14/8/2017), rupiah ditutup menguat 0,09% atau 12 poin di posisi 13.349 per dolar AS.

Pelemahan rupiah ini sejalan dengan penguatan indeks dolar AS seiring dengan meredanya kekhawatiran seputar ketegangan antara AS dan Korea Utara sehingga mengangkat daya tarik aset berisiko.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau naik 0,23% atau 0,212 poin ke 93,623 pada pukul 16.07 WIB.

Advertisement

Kantor berita resmi Korea Utara hari ini mengabarkan bahwa negara yang dipimpin diktator Kim Jong-un tersebut akan mengawasi tindakan AS untuk sementara waktu sebelum membuat keputusan mengenai serangan rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik.

“Retorika mereda, saya pikir pasar juga condong ke arah itu,” kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia Pasifik untuk OANDA, seperti dikutip dari Reuters.

Greenback juga mendapatkan dorongan setelah Ketua Fed wilayah New York, William Dudley, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press bahwa dia akan mendukung penaikan suku bunga lanjutan tahun ini jika ekonomi berevolusi sesuai dengan harapannya.

Advertisement

Dudley juga memberi sinyal bahwa bank sentral AS tersebut akan mengumumkan rencana pengurangan neracanya bulan depan.

Sementara itu, mata uang lain di Asia Tenggara juga melemah. Dolar Singapura terpantau turun 0,16%, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,05%, peso Filipina melemah 0,35%, sedangkan baht Thailand melemah 0,04%.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif