Jogja
Selasa, 15 Agustus 2017 - 15:55 WIB

PENCEMARAN AIR : Puluhan Tahun Pabrik Garmen di Tegal Krapyak Cemari Irigasi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pencemaran air terjadi di Dusun Tegal Krapyak

Harianjogja.com, BANTUL — Puluhan tahun limbah sebuah perusahaan garmen mencemari saluran air (irigasi) terbuka di Dusun Tegal Krapyak, Panggungharjo, Sewon. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi.

Advertisement

Ia menyebut pemdes telah berkali-kali mendapat aduan dari warga yang merasa terganggu dengan limbah yang dihasilkan PT Samitex di lokasi tersebut. Ada beberapa hal yang dikeluhkan oleh warga, seperti meski limbah yang dilepaskan ke saluran air terbuka tak lagi berwarna tetapi masih menyisakan sedimentasi putih. Selain itu, pada jam-jam tertentu bau air limbah sangat menyengat dan menganggu warga sekitar. Warga juga mengeluh limbah tersebut mencemari sumber air karena telah terjadi puluhan tahun warga.

“Tapi permasalahan tidak layaknya air di sepanjang aliran limbah ini tentu masih perlu dikaji,” katanya pada Senin (14/8/2017).

Wahyudi mengaku berulang kali mengadukan permasalahan ini ke Pemkab Bantul saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) dan di beberapa kesempatan lainnya. Sebab menurutnya, pemdes sama sekali tak punya kewenangan terkait permasalahan limbah yang identik dengan keabsahan kajian Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Apalagi saluran tersebut merupakan saluran irigasi tersier yang jarang mendapatkan perhatian.

Advertisement

“Apa kuasa kita? Wong itu industri besar, masalah izin AMDAL dan lain-lain ada di pemkab,” tuturnya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Komisi C DPRD DIY, Zuhrif Hudaya saat melakukan sidak ke PT Samitex. Zuhrif mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari warga yang mengeluh PT. Samitex sering melepaskan limbah pada pukul 10.00 WIB dan menganggu pengairan sawah di sekitar. Sebab limbah yang dilepaskan sering masih panas dan mengandung partikel padat (total suspended solid).

“Kalau menurut warga ini sudah berlangsung lama tapi kami juga tak tahu kenapa baru mengadu sekarang,” ungkapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif