Soloraya
Senin, 14 Agustus 2017 - 11:00 WIB

WISATA SOLO : Masuk Gratis hingga 31 Agustus 2017, Pengunjung "Serbu" Museum Keris

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung mengamati diorama proses pembuatan keris di Museum Keris Nusantara, Jl. Bhayangkara, Solo, Minggu (13/8/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Wisata Solo, Museum Keris ramai dikunjungi masyarakat.

Solopos.com, SOLO — Pengunjung Museum Keris Nusantara Solo hingga terus meningkat sejak museum itu diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (9/8/2017) lalu. Pengunjung tidak hanya berasal dari Kota Solo, melainkan juga warga luar daerah yang ingin melihat aneka tosan aji nusantara.

Advertisement

“Hari pertama jumlah pengunjung 116 orang. Tapi libur akhir pekan ini [Sabtu-Minggu] melonjak tajam sampai 330 pengunjung per harinya,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo Bambang Marsudi Budi Santoso, Minggu (13/8/2017).

Museum Keris Nusantara mulai dibuka untuk umum sejak diresmikan Presiden. Pemkot bahkan menggratiskan tiket masuk bagi pengunjung museum hingga 31 Agustus nanti.

Sejak dibuka itu, Bambang mengatakan masyarakat berbondong-bondong datang, baik sekadar melihat-lihat koleksi aneka tosan aji nusantara hingga mempelajari sejarah keris dan lain sebagainya. “Jadi tidak hanya anak-anak dan warga yang datang, tapi juga mereka-mereka [kolektor] keris,” kata dia.

Advertisement

Saat ini, museum memiliki koleksi bermacam-macam tosan aji nusantara seperti keris, tombak, dan pedang. Perinciannya keris 409 bilah dan tombak 38 bilah. Museum ini juga menerima pinjaman 61 buah keris dari himpunan permerhati keris Senopati Nusantara.

Pemkot juga masih menunggu keris milik Presiden Jokowi yang rencananya diserahkan ke Museum Keris. Tak hanya itu, Presiden juga menjanjikan akan menyerahkan keris dari Perdana Menteri Belanda.

Museum Keris sendiri berdiri di lahan milik Pemkot, yakni HP nomor 26 seluas 6.968 meter persegi (m2). Adapun pendirian Museum Keris Nusantara bertujuan untuk menguatkan keberadaan Solo sebagai kota budaya. Operasional Museum Keris dinilai mampu menjadi sarana edukasi bagi pengunjung tentang keris, serta keberagaman tosan aji yang ada di Indonesia.

Advertisement

Museum Keris inipun mampu menjadi destinasi wisata baru di Kota Bengawan yang berfungsi sekaligus sebagai media pendidikan bagi anak-anak. Para generasi penerus bangsa bisa mendapatkan pengetahuan tentang keris dan cara pembuatan keris.

Museum Keris, lanjut dia, bukan hanya sekedar tempat memamerkan koleksi keris, namun juga sebagai sarana edukasi sehingga dibuat dan didesain untuk menarik minat anak muda. “Di dalam museum ini dilengkapi dengan sarana edukasi tentang asal-usul dan pembuatan keris,” kata dia.

Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo mengatakan berdirinya Museum Keris merupakan wujud nyata komitmen Pemkot terhadap pelestarian budaya, khususnya keris.

“Keris adalah bagian dari sebuah warisan yang harus disampaikan kepada generasi penerus. Dan sebagai cagar budaya ke depan harus dilestarikan jangan sampai punah,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif