Soloraya
Senin, 14 Agustus 2017 - 21:35 WIB

RAZIA SRAGEN : Operasi Pekat di Siang Hari, Tim Ciduk 4 PSK dan Pasangan Tak Resmi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim gabungan Satpol PP, TNI, Polri, dan Dinsos Sragen menyisir kamar-kamar di lokalisasi terselubung saat operasi pekat di Pasar Bambu Nglangon, Sragen, Senin (14/8/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Razia Sragen dilakukan oleh tim gabungan.

Solopos.com, SRAGEN — Tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), TNI, Polri, dan Dinas Sosial (Dinsos) Sragen menggelandang pekerja seks komersial (PSK) serta pasangan tidak resmi dalam operasi penyakit masyarakat (pekat), Senin (14/8/2017).

Advertisement

Dalam oeprasi yang menyasar warung remang-remang, tempat lokalisasi terselubung, hingga hotel kelas melati, itu tim juga menyita puluhan botol berisi minuman keras berbagai merek.

Operasi yang dikoordinasikan oleh Satpol PP Sragen itu menggunakan truk dan dua mobil operasional. Tim gabungan bergerak mulai pukul 10.00 WIB dengan menyisir pusat penjualan miras di wilayah Dukuh Sepreh, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen.

Tim menuju warung pecel tumpang Mbak Joyo di rumah milik S, 28. Mereka menggeledah isi rumah dan menemukan puluhan botol miras jenis ciu dan vodka.

Advertisement

“Jumlah vodka sebanyak sembilan botol bersegel, ciu putih sebanyak sembilan botol yang masing-masing botol berkapasitas 1.500 militer, dan anggur merah sebanyak 30 botol. Semua miras itu diangkut semua ke truk,” ujar Kasi Operasional dan Pengendalian (Opdal) Satpol PP Sragen, Sriyono.

Setelah dari Puro, tim bergerak di lokalisasi terselubung di Pasar Bambu Nglangon. Mereka menyisir kamar kecil-kecil di pasar bambu. Sebuah kamar didobrak petugas dan ditemukan seorang lelaki sedang asyik bersama seorang wanita pekerja seks komersial (PSK). Selain itu, ada seorang PSK berlari menyelamatkan diri tetapi bisa berhasil ditangkap petugas.

Di lokalisasi itu, tim gabungan bisa menggelandang tiga PSK dan satu PSK bersama pasangannya. “Satu PSK yang sedang melayani pelanggannya itu harus dikirim ke pusat rehabilitasi PSK di Solo, yakni Wanita Utama Solo. Untuk PSK lainnya nanti dilihat statusnya,” ujar Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Sragen, Handoko, saat berbincang dengan 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif