Jogja
Senin, 14 Agustus 2017 - 20:20 WIB

KOMODITAS PANGAN : Garam Bata Terbatas, Konsumen Beralih ke Garam Halus

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu karyawan kios bahan pangan di Pasar Sentul, Jogja, menunjukkan garam bata yang masih tersisa di kiosnya, Senin (14/8/2017). ( Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Komoditas pangan untuk stok garam masih terbatas

Harianjogja.com, JOGJA — Pasokan garam di pasar masih terbatas meski impor garam sudah dilakukan. Beberapa pedagang bahkan masih kesulitan mendapatkan garam bata.

Advertisement

Gito, salah satu pedagang di Pasar Sentul, Jogja, mengatakan lapaknya mengalami kekosongan garam bata sejak Ramadan lalu. Saat ini ia hanya menjual garam halus yang harganya juga terus melambung dari awalnya hanya Rp2.000 sekarang dijual Rp3.000 per bungkus.

Ia mengatakan sebenarnya permintaan garam bata cukup tinggi karena konsumen lebih banyak memilih garam bata daripada garam halus untuk bahan memasak. Dengan kelangkaan yang terjadi, akhirnya konsumen mengubah pilihannya dengan membeli garam halus.

Sementara pedagang bahan pangan lain bernama Jadi juga mengaku kesulitan mendapatkan garam bata. Meski ia masih punya stok di kiosnya, jumlah stok yang ada sangat minim dan tidak seperti biasanya.
“Biasanya bisa stok 50 plastik, sekarang hanya 20 saja,” ujarnya.

Advertisement

Pedagang asal Berbah, Sleman, ini mengatakan, harga garam bata merek Gan-Ndut yang biasanya dijual Rp4.000, saat ini mencapai Rp6.500 per plastik. Sementara garam bata yang berukuran lebih besar dijual Rp12.000 dari sebelumnya hanya Rp9.000 per plastik.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif