News
Senin, 14 Agustus 2017 - 18:34 WIB

Di Depan Adhyaksa Dault, Presiden Minta Pramuka Pegang Pancasila

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan seusai berfoto bersama anggota Pramuka berkostum tradisional Papua didampingi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Senin (14/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean).

Di depan anggota dan pemimpin Kwartir Pramuka, Presiden Jokowi meminta gerakan itu memegang teguh Pancasila.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Pramuka ke-56 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur. Kepala Negara dalam kesempatan itu sekaligus meresmikan pembukaan Raimuna Nasional XI Tahun 2017, Senin (14/8/2017).

Advertisement

Saat memberikan sambutan, Presiden berharap agar di usian yang Ke-56 ini semua anggota gerakan Pramuka tetap memiliki semangat juang yang tinggi. Dia juga meminta agar Pramuka dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga NKRI.

“Walaupun usia gerakan Pramuka semakin bertambah, saya minta semangatnya harus tetap muda. Harus selalu produktif dalam berkarya, inovatif, kreatif, menjadi yang terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjadi garda terdepan perubahan di negeri kita yang kita cintai ini,” ujarnya.

Advertisement

“Walaupun usia gerakan Pramuka semakin bertambah, saya minta semangatnya harus tetap muda. Harus selalu produktif dalam berkarya, inovatif, kreatif, menjadi yang terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjadi garda terdepan perubahan di negeri kita yang kita cintai ini,” ujarnya.

Dalam menjalankan aktivitasnya, Kepala Negara berujar bahwa gerakan Pramuka harus berani dalam melakukan terobosan dan tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton. Selain itu, mereka juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang sedemikian cepatnya.

“Kita harus mendidik adik-adik Pramuka bukan saja latihan baris berbaris, cara membangun tenda, atau membuat simpul tali saja. Tapi juga harus memandu adik-adik Pramuka dalam disiplin menggunakan media sosial yang positif dan produktif,” katanya.

Advertisement

“Kita harus meninggalkan pendekatan-pendekatan lama yang tidak pas digunakan untuk generasi saat ini. Sentuhlah rasa cinta, bangkitkan rasa bangga generasi muda pada tanah airnya sehingga benar-benar tertanam di dalam diri setiap anggota gerakan Pramuka,” ungkap Jokowi.

Karena itu, Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menitipkan pesan kepada segenap anggota gerakan Pramuka di seluruh penjuru Tanah Air bahwa Pramuka Indonesia adalah manusia Pancasila. Dia berpesan agar anggota Pramuka memegang teguh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika-nya demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pancasila adalah dasar kita bernegara. Pancasila adalah pemersatu bangsa. Pancasila adalah rumah kita bersama. Saya Pramuka, saya Indonesia, saya Pancasila,” tuturnya.

Advertisement

Tampak hadir dalam acara tersebut, Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Berikutnya, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, dan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault. Baca juga: Soal Pernyataan Dukung HTI, Menpora Segera Panggil Adhyaksa Dault.

Sebelumnya, Adhyaksa disorot lantaran pernyataannya mendukung Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terekam dalam video beberapa tahun lalu. “Maka nanti akan kami panggil segera,” kata Menpora Imam Nahrawi ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/7/2017).

Advertisement

Menpora menyatakan pemerintah pada prinsipnya akan betul-betul teliti mana yang menyangkut individual dan mana sikap organisasi. “Kita tidak mungkin mengorbankan Pramuka secara kelembagaan karena Pramuka ini telah membentuk katakter pemuda, pelajar, mahasiswa yang lebih baik,” kata Imam Nahrawi.

Akibat adanya kasus itu, pemerintah sempat menahan dana yang seharusnya disalurkan untuk Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebesar Rp10 miliar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif