SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)
Pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 dikait-kaitkan dengan Hendi Prihadi tatkala datang undangan dari DPP PDIP.
Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang yang juga Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi diundang DPP PDIP untuk melakukan paparan di markas pusat partai politik itu, kawasan Lenteng Agung, Jakarta. Rumor dielus-elusnya Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—sebagai calon dalam pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 pun menyeruak ke permukaan.
Spekulasi itu kali pertama muncul setelah terbitnya jadwal kegiatan wali kota Semarang yang secara rutin diinformasikan kepada para wartawan. Tatkala dimintakan konfirmasi, Hendi tak menampik bahwa dirinya diundang oleh DPP PDIP untuk melakukan paparan di Lenteng Agung.
Namun ia membantah undangan bagi dirinya untuk hadir ke Lenteng Agung itu terkait Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah (Jateng) 2018. Ia menegaskan undangan dari DPP PDI Perjuangan kepadanya untuk melakukan paparan itu tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng 2018.
“Undangannya itu pada hari Minggu [13/8/2017] sebagai narsum untuk menyampaikan arah kebijakan Kota Semarang, kemudian pada hari Senin [14/8], saya dipanelkan dengan Ketua Umum Hipmi dan Kadin,” kata orang nomor satu di Kota Semarang itu mengonfirmasi.
Hendi lalu menjelaskan bahwa pengundangnya adalah Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) PDIP yang berkedudukan di DPP partai politik itu. “Itu, kebetulan saya diundang DPP PDI Perjuangan, tepatnya Badiklat untuk menyampaikan paparan mengenai arah kebijakan Kota Semarang berkaitan dengan ideologi Pancasila,” kata Hendi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang itu seusai pembukaan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 Republik Indonesia yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang di halaman balai kota setempat.
Jadi, simpul Hendi, undangan dari DPP PDI Perjuangan untuk datang ke Jakarta itu tidak terkait dengan pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri maupun paparan mengenai pilkada atau Pilgub Jateng 2018. Partai berlambang banteng moncong putih itu telah mengumpulkan 19 nama calon gubernur dan calon wakil gubernur melalui mekanisme pendaftaran yang dibuka DPD PDIP Jateng, 24 Juli-11 Agustus 2018.
Hendi tidak mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur maupun kandidat wakil gubernur dalam penjaringan yang dibuka DPD PDIP Jateng tersebut. Namun, sesuai mekanisme partai, pendaftaran calon melalui DPP PDIP dibuka setelah masa pendaftaran di DPD PDIP ditutup. Dengan kata lain, nama Hendi masih berpeluang diselipkan DPP PDIP di antara 19 nama kandidat yang segera diserahkan DPD PDIP ke DPP PDIP.
Menanggapi kemungkinan itu, Hendi memaparkan bahwa hingga hari terakhir pendaftaran di DPD PDIP Jateng, Jumat (11/8/2017), dirinya tidak mendaftarkan diri karena merasa masih banyak kader senior partai politiknya yang merasa sudah siap maju, termasuk petahana yang juga dari PDI Perjuangan. Nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko memang tercantum di antara 19 nama kandidat yang bakal diserahkan DPD PDIP ke DPP PDIP.
“Itu [Pilgub Jateng 2018] biar buat yang senior-senior saja, buat incumbent, buat kader yang memang sudah merasa mampu dalam ajang pilgub. Saya sendiri juga enggak tahu prosedur pendaftaran di DPD maupun DPP PDI Perjuangan,” katanya.
Namun, layaknya politikus, Hendi mengakui bahwa ia sebagai kader tidak bakal menghindar seandainya diberi perintah oleh ketua umum partainya untuk bersaing dalam pemilu tingkat provinsi. “Ada lagi pertanyaan, bagaimana kalau ada instruksi dari atas? Mana ada kader partai menolak perintah ketua? Hanya saja, itu mimpi di siang bolong. Wong enggak daftar, kok, mimpinya begitu?” katanya seraya tersenyum.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya