Jogja
Sabtu, 12 Agustus 2017 - 10:22 WIB

LALU LINTAS JOGJA : Perlintasan Lempuyangan Ditutup, Flyover Dikhawatirkan Ambruk, Ini Penjelasannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lalu lintas Jogja, jalur perlintasan Lempuyangan rencana akan ditutup.

Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota Jogja, melalui Dinas Perhubungan, berharap rencana penutupan jalur perlintasan kereta api Lempuyangan ditunda sementara waktu karena hal tersebut dikhawatirkan membuat volume kendaraan di Jalan Dr. Sutomo semakin padat. Namun, jika memang harus ditutup, maka Jalan Lempuyangan akan dibuat dua arah.

Advertisement

Baca Juga : LALU LINTAS JOGJA : Pemkot Berharap Perlintasan Lempuyangan Tidak Ditutup
Selain alasan kemacetan panjang yang mungkin terjadi, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Jogja, Golkari Made Yulianto mengatakan kekhawatiran lain yang muncul ketika jalur perlintasan kereta api lempuyangan di tutup adalah ambruknya jalan layang atau flyover. Jika perlintasan ditutup maka semua kendaraan akan melewati flyover lempuyangan. Dengan begitu, katanya, ada kemungkinan kendaraan akan menumpuk ketika traffic light berubah jadi merah, baik di sisi utara maupun selatan. Hal ini terjadi karena jarak antara flyover dan traffic light cukup dekat.

Penumpukan kendaraan, imbuhnya, ditakutkan akan membuat flyover tersebut ambruk karena jalan tidak didesain untuk menahan beban kendaraan yang diam. Karena itulah ia berharap wacana penutupan perlintasan kereta api bisa ditunda untuk sementara waktu.
Seperti diberitakan sebuah surat kabar lokal, Kementerian Perhubungan akan menutup seluruh perlintasan kereta api yang berada dibawah flyover. Untuk DIY, uji coba penutupan akan dilakukan di jalur perlintasan kereta api Lempuyangan, Janti, dan Sentolo.
Hal ini dilakukan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2017 tentang Perubahan PP Nomor 56 Tahun 2009 tentang Perkeretaapian. Dalam pasal 6 disebutkan, perlintasan sebidang bisa ditutup apabila tidak memiliki izin atau dapat mengganggu keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api dan lalu lintas.

“Alasan penutupan memang utamanya adalah keselamatan. Tapi harus dilihat juga angka kecelakaannya. Kalau sepengetahuan saya memang cukup rendah angkanya, bahkan tidak ada. Namun meski begitu, kami akan menunggu menunggu keputusan pusat. Yang jelas, saat nanti ada pertemuan lanjutan untuk membahas ini, kami akan menyampaikan hal-hal tersebut,” ungkapnya, Jumat (11/8/2017).

Advertisement

Tapi, sebutnya, jika perlintasan memang harus ditutup, Dinas Perhubungan sudah punya rencana cadangan, yakni membuat Jalan Lempuyangan jadi dua arah kembali seperti dulu untuk memecah arus kendaraan.

“Namun, V/C Ratio Jalan Lempuyangan juga cukup tinggi, takutnya mengganggu operasional stasiun kalau dijadikan dua arah. Karena itu kami akan berkoordinasi dengan PT. KAI [Kereta Api Daerah Operasional 6], dalam hal ini stastiun lempuyangan, agar menambah lahan parkir supaya kendaraan tidak parkir di tepi jalan,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif