Jogja
Jumat, 11 Agustus 2017 - 09:17 WIB

PETERNAKAN GUNUNGKIDUL : Berikut Penyebab Anjing Hutan Pilih "Turun Gunung"

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggembala kambing (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Peternakan Gunungkidul terancam kedatangan anjing hutan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mengimbau kepada masyarakat di kawasan pesisir untuk mewaspadai serangan anjing hutan (sebelumnya tertulis anjing liar) terhadap hewan ternak yang dimiliki. Pasalnya potensi serangan itu diprediksi akan meluas seiring memasukinnya puncak musim kemarau di tahun ini

Advertisement

Baca Juga : PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Serangan Anjing Hutan Berpotensi Meluas, 16 Kambing Milik Warga Mati

Dinas Pertanian dan Pangan Suseno Budi menyampaikan serangan anjing hutan terhadap ternak warga terjadi karena cadangan makanan di alam liar mulai menipis. Di sisi lain, kebiasaan warga memelihara ternak jauh dari rumah membuat pengawasan menjadi berkurang sehingga dimanfaatkan kawanan anjing liar untuk melakukan penyerangan.

“Imbauan kami agar serangan tidak semakin meluas, ada baiknya ternak-ternak yang berada di ladang pertanian dipindah ke dekat rumah sehingga mudah dalam pengawasannya,” kata Suseno, Kamis (10/8/2017)

Advertisement

Sebelumnya diberitakan, lima kambing warga di Dusun Sureng, Purwodadi, Tepus mati mendadak karena diserang anjing hutan. Kepala Desa Purwodadi, Sucipto mengakui matinya lima kambing milik warga karena serangan anjing hutan bukan hal yang baru karena hampir terjadi setiap tahun. Dia menyontohkan, di tahun lalu ada belasan kambing warga yang mati karena digigit kawanan anjing hutan.

“Tahun lalu serangan terjadi Dusun Pulegundes I, Pulegundes II, Puleireng, serta Dusun Bengle II. Untuk tahun ini, serangan baru menyasar di Dusun Sureng yang lokasinya dari Pantai Siung hingga Ngondo,” katanya, Rabu (9/8/2017).

Untuk mengantisipasi serangan susulan, Sucipto mengaku sudah menginstruksikan kepada warga untuk melakukan ronda keliling sehingga pengawasan terhadap ternak dapat lebih intensif.  “Sudah saya instruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan. Kalau menemukan hewan ini, saya juga meminta untuk dibunuh saja,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif