Jateng
Jumat, 11 Agustus 2017 - 08:50 WIB

PEMBANGUNAN JATENG : Program-Program Ganjar Dinilai Layak Diaplikasikan ke Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. (Twitter.com-Kominfo_jtg)

Pembangunan yang dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dinilai pengamat layak diaplikasikan secara nasional.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengamat ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang F.X. Sugiyanto menilai program-program yang dilaksanakan Ganjar Pranowo dalam melaksanakan pembangunan Jawa Tengah selama empat tahun menjabat gubernur layak diaplikasikan secara nasional.

Advertisement

“Program-program seperti pengendalian inflasi dengan aplikasi Sihati, kartu tani, kredit bunga rendah, SMK Jateng, dan pengendalian pungutan liar serta gratifikasi sudah selayaknya diadopsi nasional, terlebih jika efek dominonya bagus untuk masyarakat luas,” kata Sugiyanto di Kota Semarang, Rabu (9/8/2017).

Ia mencontohkan, saat ini, program Mitra Jateng 25 dan Mitra Jateng 02 dari Bank Jateng menjadi tren kredit dengan bunga rendah di Indonesia. “Memang seharusnya didorong karena bagaimanapun suku bunga menjadi faktor penting untuk menarik investasi,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, kredit usaha kecil memang harus dikembangkan karena kebutuhan akses pembiyaan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat tinggi. “Sebagai contoh, dari 4,17 juta usaha di Jateng, 98% di antaranya adalah usaha kecil karena menjadi market leader, maka daerah lain arahnya juga akan ke sana [kredit bunga rendah],” katanya.

Advertisement

Ia menilai secara umum kebijakan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bisa dikatakan berhasil. Pasalnya, menurut dia sejumlah program dalam bidang ekonomi berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bahkan saat ini pertumbuhan ekonomi Jateng mencapai 5,18% atau lebih tinggi dari nasional yang hanya 5,01%.

Reformasi birokrasi di Jateng yang menerapkan Government Resource Management System pada pembangunan juga patut mendapat apresiasi karena bisa menekan kebocoran anggaran. “Ini rintisan birokrasi yang bersih. Setiap orang bisa mengakses dan mengawasi penggunaan sumber daya dari perencanaan dan pelaksanaan. Bicara reformasi birokrasi suka tidak suka Jateng sekarang leader,” ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan infrastruktur, Pemprov Jateng juga memiliki peranan yang signifikan, khususnya di pedesaan. “Infrastruktur Jateng sangat bagus, dan sekarang ada tren Jateng tujuan investasi, berarti prospeknya bagus, stabilitas sosial jarang ada gejolak, ini tidak lepas dari leadership gubernurnya,” katanya.

Advertisement

Kendati demikian, Sugiyanto menyarankan Pemprov Jateng agar terus mengejar penurunan angka kemiskinan di provinsi setempat. “Saat kali pertama menjabat gubernur tahun 2013, angka kemiskinan di Jateng tercatat 14,44%, sedangkan data Badan Pusat Statistik pada Maret 2017 tercatat turun 13,01%,” ujarnya.

Ia mengakui penurunan kemiskinan di Jateng memang belum signifikan dan ukuran keberhasilan di mata masyarakat sebenarnya banyak indikator. Senada dengan Sugiyanto, pengamat kebijakan publik dari Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono setuju bahwa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berhasil dalam membangun pemerintahan bersih dan pelayanan publik yang baik, meskipun daya ungkit ekonomi dari pembangunan infrastruktur yang pesat belum dapat dirasakan dalam jangka waktu dekat.

“Reformasi birokrasi baik, pelayanan publik bagus, transparansi pemerintahan, tidak antikritik, komunikasi politik cukup baik, namun usaha gubernur dalam pembangunan ekonomi mikro dan kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif