News
Kamis, 10 Agustus 2017 - 01:00 WIB

Bulog Surakarta Naikkan Harga Beli Gabah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi panen padi (JIBI/Solopos/Dok)

Harga beli gabah petani akan dinaikkan.

Solopos.com, SOLO — Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta merevisi target penyerapan beras tahun ini. Hal ini dilakukan seiring dengan dinaikkannya harga beli gabah dari petani.

Advertisement

Kepala Bulog Subdivre III Surakarta, Titov Agus Sabela, menyampaikan penyerapan beras saat ini menggunakan fleksibiitas harga. Dia mengungkapkan harga gabah per kilogram (kg) yang diterapkan adalah Rp4.600 saat ini menjadi Rp5.115.

Selisih harga ini menggunakan cadangan stabilitas harga pangan yang dimiliki pemerintah. Oleh karena itu, harga beli beras dari gudang yang sebelumnya Rp7.300/kg menjadi Rp8.030/kg.

“Perubahan harga ini juga membuat target penyerapan beras menjadi berubah. Awalnya target penyerapan beras tahun ini mencapai 114.000 ton. Hingga 5 Agustus tercatat sudah terealisasi 57.692 ton beras atau sekitar 51% dari target. Target tersebut di cut off jadi dianggap realisasi selesai kemudian ditetapkan target baru hingga akhir tahun,” ungkap Titov saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (9/8/2017).

Advertisement

Dia mengungkapkan target baru setelah adanya kenaikan harga tersebut adalah 21.618 ton sedangkan total untuk Jateng sebanyak 109.995 ton beras. Menurut dia, penyerapan paling banyak adalah di Sragen dan laten yang merupakan lumbung padi di Soloraya.

Diakuinya realisasi penyerapan beras akan turun. Meski begitu, dia mengungkapkan stok gudang mencapai 48.472 ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 7 bulan ke depan atau hingga Februari. Oleh karena itu, dia mengatakan telah mengajukan moving atau mengirim beras ke luar Jawa sebanyak 6.000 ton untuk membantu daerah yang kekurangan.

Selain itu, jika disimpan di dalam gudang terlalu lama juga akan menurunkan kualitas beras. “Walau ada moving tapi cadangan beras yang ada masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Advertisement

Lebih lanjut, dia mengungkapkan meski Bulog menaikkan harga beli gabah dari petani, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap harga pasar. Hingga saat ini, harga beras masih cenderung normal, yakni di harga Rp9.000-Rp11.000/kg tergantung kualitasnya.

Sementara itu, terkait dengan penyaluran beras sejahtera (rastra) di enam kabupaten, Titov mengatakan sudah normal. Tercatat rastra yang disalurkan setiap bulannya adalah 6.533 ton kecuali Solo karena sudah menerapkan bantuan pangan nontunai (BPNT).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif