News
Rabu, 9 Agustus 2017 - 10:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Pembangunan Terkendala DIPA

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 9 Agustus 2017.

Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini memberitakan tentang rencana pembangunan Pasar Klewer timur.

Solopos.com, SOLO – Daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) pasar tak kunjung turun. Hal itu mengakibatkan rencana pembangunan Pasar Klewer timur terancam tak bisa direalisasikan tahun ini.

Advertisement

DIPA merupakan dasar bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk melakukan lelang  dan tahapan pembangunan lainnya. Berita tentang rencana pembangunan Pasar Klewer timur itu menjadi headline Halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Rabu (9/8/2017).

Selain itu ada berita tentang upacara adat Dukutan yang diselenggarakan di Kampung Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar dan berita tentang peresmian Museum Keris oleh Presiden Jokowi.

Advertisement

Selain itu ada berita tentang upacara adat Dukutan yang diselenggarakan di Kampung Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar dan berita tentang peresmian Museum Keris oleh Presiden Jokowi.

Berikut ini cuplikan berita halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu 9 Agustus 2017;

PASAR KLEWER TIMUR: Pembangunan Terkendala DIPA

Advertisement

DIPA merupakan dasar bagi Pemkot Solo melaksanakan lelang dan tahapan pembangunan lainnya. Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo, mengatakan ada beberapa persoalan yang kini dihadapi Pemkot terkait pembangunan pasar sandang terbesar di Jawa Tengah ini. Selain DIPA belum turun, Pemkot juga menghadapi persoalan belum kelarnya sewa lahan Alun-alun Utara (Alut) untuk pembangunan pasar darurat.

Terkait dengan DIPA, Wali Kota mendesak Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera memberi kepastian pembangunan Pasar Klewer timur. Pemkot belum bisa memastikan kapan pembangunan Pasar Klewer timur akan dikerjakan. “Pemkot masih menunggu DIPA itu. Kalau sudah ada DIPA, baru melaksanakan tahapannya,” kata Rudy sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (8/8).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Advertisement

UPCARA ADAT: Pelihara Dukutan Demi Melestarikan Budaya

Warga Kampung Nglurah, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar kembali menggelar upacara adat Dukutan pada Selasa Kliwon Wuku Dukut tepatnya 8 Agustus. Upacara adat Dukutan ini merupakan kali kedua pada 2017. Sebelumnya, upacara serupa dilaksanakan pada 10 Januari. Dukutan diselenggarakan setiap enam lapan atau tujuh bulan sekali pada Selasa Kliwon Wuku Dukut.

Proses ritualnya sama. Upacara dimulai saat iring-iringan sesepuh kampung, lelaki pembawa sesaji, ibu-ibu, dan warga lain menaiki tangga Situs Menggung. Lelaki pembawa sesaji mengenakan pakaian menyerupai prajurit yaitu atas lurik dan bawah celana selutut ditutupi jarit. Mereka memanggul sesaji yang ditata pada tampah persegi dari pelepah dan daun pisang. Isi sesaji sama yaitu tungku berisi bara api dan kemenyan, aneka bunga, jajan pasar, hasil bumi, nasi jagung, gudangan, kendi berisi air sendang, dan lain-lain.

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

MUSEUM KERIS: Presiden Jokowi Meresmikan, 233 Benda Koleksi Dipajang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan Museum Keris hari ini, Rabu (9/8). Terkait acara peresmian tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Solo akan menutup Jl. Bhayangkara mulai pukul 08.00 WIB. Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Solo, Bambang M.B.S., menuturkan Pemkot Solo sudah menerima ratusan bilah keris hibah dari kolektor keris dan tokoh masyarakat. Namun, tidak semua keris tersebut bisa dipajang di museum. Setelah melewati proses kurasi dari kurator Museum Keris, dia menyebut hanya 195 keris dan 38 tombak yang bisa dipajang.

”Perwakilan Senapati Nusantara sudah datang ke Museum pada 18 Juli lalu. Mereka menyampaikan kesediaan akan meminjamkan 31 keris Nusantara sebagai pendamping masterpiece. Harapannya tentu keris itu juga akan dihibahkan ke museum. Sekarang kami juga menunggu kepastian soal hibah keris dari Belanda yang telah diterima Presiden Jokowi. Kami menunggu prosesnya, apakah 1.500 keris itu akan disimpan di Museum Keris atau tidak?” tutur Bambang kepada Espos, Selasa (8/8).

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif