Soloraya
Rabu, 9 Agustus 2017 - 00:35 WIB

PILGUB JATENG 2018 : PDIP Dinilai bakal Lebih Mudah Menang Jika Usung Tokoh Baru

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Pengamat menilai PDIP akan lebih mudah memenangi Pilgub Jateng 2018 jika mengusung tokoh baru sebagai cagub.

Solopos.com, SRAGEN — Pengamat politik dari Fakultas Hukum UNS Solo, Agus Riewanto, menilai lebih strategis dan menguntungkan bagi PDIP untuk mengusung sosok baru sebagai calon Gubernur Jateng, ketimbang petahana.

Advertisement

Sosok petahana, Ganjar Pranowo, telanjur memiliki citra negatif dalam persepsi publik. Kondisi tersebut bisa menjadi celah yang akan terus digempur lawan-lawan politik bila PDIP mengusung petahana.

“Lebih aman bagi PDIP untuk mencari tokoh yang bersih ketimbang sosok yang sudah dicitrakan negatif. Bila cermat mengambil langkah, PDIP akan kembali meraih kemenangan di pilkada 2018,” tutur dia.

Agus menilai karakteristik Jateng sebagai kandang banteng dan kuatnya ideologi kadernya menjadi modal besar PDIP. Tapi bila tidak diikuti langkah dan strategi yang tepat, potensi itu bisa sia-sia.

Advertisement

“Aspek geopolitik Jateng relatif mudah dimasuki tokoh baru. Jateng sangat terbuka bagi tokoh-tokoh baru. Lebih baik aman cari tokoh baru. Untuk melakukan manuver-manuver relatif lebih mudah,” ujar dia.

Kendati petahana belum terbukti tersangkut kasus korupsi KTP elektronik, tapi menurut Agus hal itu menjadi masalah besar. Seiring berjalannya pilkada bola salju kasus itu bisa terus menggelinding.

“Itu akan jauh lebih berbahaya dari yang sesunguhnya terjadi. Opini itu masalah bagi PDIP. Bagi PDIP akankah Ganjar diusung lagi atau tidak, ini sedang ditimbang-timbang. PDIP sangat bingung,” kata dia.

Advertisement

Apalagi kasus KTP elektronik yang menyandung Ganjar merupakan isu nasional yang jadi perhatian publik. Semakin berlarut dan meruncingnya isu tersebut bisa turut mengurangi citra PDIP secara nasional.

“Bila memang mau mencalonkan kembali Pak Ganjar ya harus bekerja keras melakukan manuver untuk mengubah opini publik. Tapi bila tak mau kerja keras, bisa memilih tokoh yang lain saja,” tambah dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif