News
Rabu, 9 Agustus 2017 - 17:41 WIB

Pelajar SD di Sukabumi Tewas Usai Berkelahi, Polisi Sebut karena Kaget

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi garis polisi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Polisi menyebut pelajar SD di Sukabumi yang tewas setelah diduga berkelahi, jatuh karena kaget.

Solopos.com, SUKABUMI — Polsek Cibadak, Kabupaten Sukabumi, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tewasnya pelajar kelas II SDN Longkewang yakni SR, 8, warga Kampung Citiris. Namun, polisi mengaku tidak menemukan barang bukti dugaan penganiayaan.

Advertisement

“Olah TKP di lapang SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, yang kami lakukan ini untuk memperjelas dan mempertajam penyebab kematian SR dan mencari barang bukti lainnya,” kata Kanit Reskrim Polsek Cibadak Iptu Madun, Rabu (9/8/2017).

Hasil olah TKP tersebut, polisi tidak menemukan barang bukti lain yang menyebabkan korban meninggal dunia. Tetapi pihaknya mendapat informasi dari rekan korban yang berada di TKP saat kejadian yakni Selasa (8/8/2017), SR, tidak sengaja dilempar oleh minuman energi yang sudah beku oleh DR namun tidak terkena tubuhnya.

Advertisement

Hasil olah TKP tersebut, polisi tidak menemukan barang bukti lain yang menyebabkan korban meninggal dunia. Tetapi pihaknya mendapat informasi dari rekan korban yang berada di TKP saat kejadian yakni Selasa (8/8/2017), SR, tidak sengaja dilempar oleh minuman energi yang sudah beku oleh DR namun tidak terkena tubuhnya.

Menurut polisi, karena diduga kaget, korban terjatuh dan kepalanya terkena kaki rekannya sehingga ada luka kecil di pelipis. Tiba-tiba anak bungsu dari delapan bersaudara tersebut tidak sadarkan diri dan langsung dibawa gurunya ke unit kesehatan sekolah (UKS).

Namun, karena tidak sadarkan diri korban pun dilarikan ke Puskesmas Cicantayan tapi nyawanya sudah tidak tertolong. Lanjut dia, penyidikan pun terus dilakukan dan sudah memeriksa dua orang saksi yakni wali kelas dan pelapor dari keluarga korban. Hasil olah TKP ini untuk memperkuat berkas penyidikan dan mengungkap motifnya.

Advertisement

Madun mengatakan pihaknya juga sudah melakukan otopsi kepada jenazah korban pada Selasa (8/8/2017) malam. Ternyata hasilnya tidak ditemukan adanya bekas luka lebam akibat penganiayaan hanya saja ada luka kecil di pelipis korban.

Dugaan polisi itu berbeda dengan dugaan yang berkembang. Sebelumnya, pelajar kelas II SDN Longkewang itu diduga berkelahi dengan rekan sekelasnya pada Selasa lalu.

Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi menurunkan tim investigasi untuk mengungkap penyebab tewasnya pelajar SDN Lengkoweng. “Informasi yang berkembang, korban berinisial SR pelajar kelas II SDN Lengkoweng meninggal akibat berkelahi,” kata Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Sukabumi Elis Nurbaeti di Sukabumi, Rabu.

Advertisement

Namun, pihaknya belum bisa menyebutkan penyebabnya karena itu wewenang Polres Sukabumi, apalagi masih pada tahap penyelidikan. Menurut Elis, tim investigasi akan mencari fakta tentang penyebab terjadinya perkelahian kedua pelajar SD yang berada di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan.

Selain itu, pihaknya akan memintai keterangan dari pihak sekolah, keluarga korban, dan anak yang berkelahi dengan SR. Ia menjelaskan bahwa tujuan investigasi itu untuk mengetahui kepribadian dan perilaku korban maupun rekannya tersebut.

“Apakah dalam kasus ini ada kelalaian dari pihak sekolah atau tidak? Masih dalam pengembangan tim, kemudian hasilnya akan dibuka ke publik dan diserahkan kepada pihak kepolisian dan Pemkab Sukabumi,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif