News
Rabu, 9 Agustus 2017 - 18:45 WIB

Lukisan Patung Liberty Berhijab Ini Bikin Geger Warga AS

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lukisan Patung Liberty berhijab yang menuai kontroversi (Dailymail.co.uk)

Lukisan Patung Liberty yang berhijab membuat geger warga AS.

Solopos.com, WASHINGTON – Lukisan Patung Liberty berhijab yang tergantung di kantor salah seorang anggota kongres Amerika Serikat (AS) menuai kontroversi. Lukisan yang dipajang di kantor J. Luis Correa di Kaliornia, AS itu diprotes karena dianggap tidak sopan oleh sejumlah kalangan.

Advertisement

Dilansir Daily Mail, Rabu (9/8/2017), lukisan Patung Liberty berhijab itu merupakan karya seorang siswa SMA, peserta kontes menggambar yang diadakan Kongres AS. Berbeda dari aslinya, kedua tangan patung di lukisan itu menggenggam obor yang menyala.

Lukisan itu dianggap sarat nuansa politik yang memicu kontroversi. Pro-kontra tentang lukian itu kian memanas sejak Presiden AS, Donald Trump, memberlakukan larangan masuk bagi warga muslim dari sejumlah negara. Alhasil, lukisan itu pun mendapat protes dari kelompok garis keras yang digawangi tokoh anti-Isalam, Pamela Gellar.

Berbagai protes terkait lukisan itu bergulir sejak Juli 2017. Namun, Correa menolak menurunkan lukisan tersebut. Baginya, lukisan itu merupakan karya seni bernilai tinggi yang layak dipajang di kantornya.

Advertisement

“Patung Liberty berarti kebebasan. Wanita muda yang melukis patung ini berusaha menunjukkan kepada semua orang kebebasannya sebagai warga Amerika Serikat. Jika saya menurunkan lukisannya, sama saja saya menganggap dia bersalah. Padahal, dia hanya mencoba berekspresi lewat karyanya,” tulis Correa di dinding Facebook-nya.

Correa tidak setuju dengan komentar negatif terkait lukisan itu. Baginya, setiap orang memiliki kebebasan untuk berekspresi. Menurutnya, Kantor Penasihat Legislatif juga tidak menilai ada masalah hukum terkait lukisan itu. Jadi, sampai saat ini masih memajang lukisan kontroversial itu di kantornya.

“Anda semestinya melihat lukisan ini dalam konteks seorang wanita. Mungkin seorang wanita muslim yang bangga menjadi warga Amerika Serikat. Ini merupakan hasil kompetisi seni siswa SMA. Saya ingin semua peserta mengekspresikan pemikiran lewat seni. Semestinya hal ini tidak dipermasalahkan,” ungkap Correa. 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif