News
Rabu, 9 Agustus 2017 - 01:00 WIB

Kampung Ayah Terancam Rusuh, Obama Minta Warga Kenya Tertib Ikuti Pemilu

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Barack Obama dengan Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta (Nytimes.com)

Barack Obama meminta warga Kenya mengikuti pemilu dengan tertib agar tak terjadi kerusuhan di kampung halaman ayahnya.

Solopos.com, NAIROBI – Presiden ke-44 Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyerukan agar warga negara Kenya melaksanakan pemilihan umum (pemilu) dengan damai. Sebab, kondisi Kenya sempat memanas menjelang pemilu yang digelar Selasa (8/8/2017).

Advertisement

Pemilu kali ini diikuti oleh presiden petahana, Uhuru Kenyatta, bersama rival abadinya, Raila Odinga.

Dalam sepekan terakhir terjadi beberapa tindak kekerasan yang menelan korban jiwa, termasuk seorang pejabat tinggi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kenya. Keadaan kian memanas lantaran pendukung dari kedua kubu saling tuding melakukan kecurangan. Hal itu pun membuat Obama khawatir, lantaran Kenya merupakan kampung halaman ayahnya.

“Saya harap para pemimpin Kenya menolak semua kekerasan dan hasutan, serta menghormati kepentingan rakyat. Aparat keamanan harus bertindak secara profesional dan netral menyikapi hasil pemilu,” kata Obama seperti dilansir The New York Times.

Advertisement

Obama berharap warga Kenya mengikuti pemilu dengan tertib. Ia mengimbau pemerintah menyelesaikan masalah pemilu dengan damai.

“Saya harap seluruh warga Kenya bekerja sama dengan baik untuk menyukseseskan pemilu. Segala perselisihan di pemilu ini harus diselesaikan dengan damai,” sambung dia.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, juga berharap warga menggunakan hak pilih dengan baik. Namun, pesaingnya, Raila Odinga, tetap merasa khawatir dengan pelaksanaan pemilu.

Advertisement

Pasalnya, ia mendengar desas-desus Kenyatta mengirim sejumlah aparat keamanan untuk memengaruhi pemilih. Sebagai informasi, Odinga telah mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak tiga kali dan selalu gagal.

Ajang tersebut menjadi ujian bagi kemajuan bangsa Kenya sejak pemilihan presiden pada 2007 yang memicu terjadinya sengketa. Hal itu menimbulkan perpecahan yang menyebabkan lebih dari 1.000 orang tawas dan 600.000 lainnya mengungsi. Pengalaman buruk itulah yang membuat Obama mewanti-wanti masyarakat Kenya mengikuti pemilu dengan tertib dan damai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif