Jogja
Rabu, 9 Agustus 2017 - 18:55 WIB

Antisipasi Serangan Monyet Ekor Panjang, Warga Giridubo Pasang Jaring

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jumbadi, salah seorang petani di Desa Jepitu sedang melakukan pemasangan jaring untuk mengantisipasi serangan monyet ekor panjang. Selasa (8/8/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Kawanan monyet ekor panjang masih menjadi momok bagi lahan pertanian di kawasan pesisir

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kawanan monyet ekor panjang masih menjadi momok bagi lahan pertanian di kawasan pesisir. Guna mengurangi risiko serangan, warga pun memasang jaring di area pertanian yang dimiliki.

Advertisement

Salah seorang petani di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo Jumbadi mengakui ladang pertanian milik warga belum bisa aman dari ancaman monyet ekor panjang. Pasalnya serangan hewan ini tidak mengenal waktu dan bisa datang kapan saja.

“Untuk saat ini [kemarin] memang belum ada. Tapi sewaktu-waktu bisa datang kapan saja untuk mengambil tanaman yang dimiliki petani,” kata Jumbadi kepada Harianjogja.com, Selasa (8/8/2017).

Menurut dia, tanaman yang dijarah kawanan monyet ekor panjang bukan hanya pada buah-buahan seperti pepaya dan jambu mete. Namun hasil pertanian seperti ketela, kacang juga tidak luput dari incaran. “Kalau sudah menyerang kami tidak bisa berbuat banyak karena jumlahnya mencapai ribuan ekor,” ungkapnya.

Advertisement

Untuk mengantisipasi serangan tersebut, Jumbadi mengaku melakukan berbagai cara. Salah satunya dengan mengawasi di area ladang, namun cara ini dianggap tidak efektif karena serangan monyet tidak datang menentu.

Adapun cara yang lainnya, lanjut Jumbadi, dilakukan dengan memasang jaring mengelilingi area pertanian. Menurut dia, cara ini dinilai lebih efektif karena jaring tersebut menjadi penghalang bagi monyet untuk masuk ke ladang.

“Ini yang paling baik. Meski potensi serangan itu masih tetap ada, namun pemasangan jaring dinilai lebih efektif untuk melakukan pencegahan dibandingkan dengan cara yang lain,” ujarnya.

Advertisement

Lebih jauh dikatakan Jumbadi, untuk antisipasi serangan monyet pernah dilakukan dengan menembak kawanan itu. Namun hasil yang diinginkan tidak sesuai karena kawanan kera malah mengamuk dengan menyerang area pertanian dengan lebih ganas.

Hal senada diungkapkan oleh Sukinah, petani lain di Desa Jepitu. Menurut dia, untuk memasang jaring sebagai pengaman, petani sering bekerja sama sehingga area yang terpasang jadi semakin luas. “Kalau diukur, di satu titik jarinng yang terpasang panjangnya bisa mencapai ratusan meter,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto tidak menampik adanya serangan monyet ekor panjang ke lahan pertanian milik warga. Namun, lanjut dia, cakupannya relatif kecil sehingga dampaknya belum begitu terasa. “Memang ada dan ada di titik-titik tertentu seperti di wilayah Semin, Paliyan hingga Girisubo,” katanya beberapa waktu lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif