Soloraya
Selasa, 8 Agustus 2017 - 23:15 WIB

SANITASI LINGKUNGAN SOLO : Terdata Ada 1.266 Keluarga Masih BAB Sembarangan, Lurah Jebres Tak Percaya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lurah Jebres, Solo, menyangkal jumlah warga yang masih BAB sembarangan mencapai 1.266 keluarga.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kelurahan Jebres mempertanyakan data 1.266 keluarga yang masih buang air besar (BAB) sembarangan di wilayah tersebut sesuai aplikasi STBM-Smart Umum.

Advertisement

Lurah Jebres, Sulistiarini, mengatakan walau masih ada keluarga BAB sembarangan, jumlahnya tidak sebanyak itu. Dia belum tahu pasti sumber data yang dijadikan acuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menghitung jumlah keluarga yang masih BAB sembarangan. (Baca juga: 11.460 Keluarga di Solo Masih BAB Sembarangan)

Menurutnya, kemungkinan terbesar lokasi BAB sembarangan hanya di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan anak Kali Anyar. “Kalau yang dihitung di sepanjang sungai, apa ya ada jumlahnya sampai segitu? Saya melihat warga sudah memiliki fasilitas MCK, tetapi tak memiliki septic tank sehingga mereka langsung menyalurkannya ke sungai,” terangnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (8/8/2017) siang.

Advertisement

Menurutnya, kemungkinan terbesar lokasi BAB sembarangan hanya di sepanjang Sungai Bengawan Solo dan anak Kali Anyar. “Kalau yang dihitung di sepanjang sungai, apa ya ada jumlahnya sampai segitu? Saya melihat warga sudah memiliki fasilitas MCK, tetapi tak memiliki septic tank sehingga mereka langsung menyalurkannya ke sungai,” terangnya saat ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (8/8/2017) siang.

Sulis mengutarakan sesuai tinjauan lapangan, hanya warga di RW 020 yang membuang kotoran langsung ke kali. Itu pun tidak semua. Namun, untuk memastikan kondisi lapangan, ia akan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti puskesmas, kader kesehatan, dan lainnya.

“Saya akan klarifikasi ke pihak terkait untuk menyikapi data tersebut,” kata dia.

Advertisement

“Kami sudah mengumpulkan keluarga-keluarga yang jadi sasaran karena memang aplikasi STBM itu merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memunculkan kesadaran dari masing-masing masyarakat,” papar dia kepada Solopos.com, Selasa.

Ia mengakui ada beberapa kendala untuk mengatasi kebiasaan BAB sembarang yang dilakukan sebagian warganya. Ia mencontohkan kendala itu antara lain tidak ada lahan untuk membangun septic tank.

“Rencananya pada September mendatang kami mendeklarasikan bebas BAB sembarangan di Tegalharjo,” tuturnya.

Advertisement

Lebih lanjut, pemerintah kelurahan sudah berkoordinasi dengan pelaksana Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Solo. Rencananya, melalui intervensi Kotaku, warga dibuatkan septic tank komunal.

“Rencananya septic tank itu dihubungkan ke kakus di masing-masing rumah warga,” kata dia.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif