Jogja
Selasa, 8 Agustus 2017 - 14:20 WIB

KEKERINGAN SLEMAN : Prambanan Bersiap Dropping Air untuk Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mencari Air Bersih (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Pemerintah kecamatan mulai melakukan pendataan sejumlah wilayah dan bersiap melakukan dropping.

Harianjogja.com, SLEMAN-Jelang puncak musim kemarau, ketersediaan air bagi pakan ternak dan pertanian di Kecamatan Prambanan mulai terbatas. Pemerintah kecamatan mulai melakukan pendataan sejumlah wilayah dan bersiap melakukan dropping.

Advertisement

Camat Prambanan, Eko Suhargono mengatakan pendataan sedang dilakukan oleh relawan secara keseluruhan untuk mendata daerah yang benar-benar membutuhkan. “Sedang didata mana wilayah yang benar-benar butuh untuk dirapatkan minggu depan dropping-nya,” ujarnya ditemui di komplek Pemkab Sleman, Senin (7/8/2017).

Ia mengatakan wilayah Prambanan bagian bawah relatif masih aman dari kekeringan karena sudah tersedia sambungan air. Meski demikian, sejumlah daerah di wilayah pegunungan memang cukup mengkhawatikan jelang puncak kemarau ini. Ia menyebutkan Dusun Umbulsari dan Watukancil menjadi salah satu yang ketersediaan air untuk ternak dan pertaniannya terbatas.

Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi sendiri dianggap masih cukup aman. Eko menguraikan jika petani di daerahnya juga sudah menyesuaikan jenis tanamannya dengan kondisi saat ini sejak beberapa waktu lalu.

Advertisement

Petani sudah menanam palawija dan sudah mulai panen belum lama ini. “Karena airnya tidak ada sekarang airnya dihemat untuk ternak,” ujarnya. Sebagian lagi juga mulai bertanam bayam karena dianggap hemat air.

Heru Saptono, Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mengatakan warga yang akan mendapatkan layanan air bersih dengan menggunakan sistem pompa oleh organisasi diminta berhemat di masa kekeringan ini.

Penyesuaian juga sebaiknya dilakukan bagi pertanian khususnya di wilayah yang kerap mengandalkan hujan. BMKG Stasiun Klimatologi memprediksi puncak musim kemarau akan terjadi pada bulan ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif