Soloraya
Selasa, 8 Agustus 2017 - 11:15 WIB

Garam Kian Mahal, Harga Ikan Asin di Solo Ikut Naik

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang ikan asin di Pasar Legi Solo menunggu pembeli di kiosnya, Selasa (12/4/2016). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Harga ikan asin ikut naik setelah garam melambung.

Solopos.com, SOLO — Harga ikan asin di Solo ikut melambung menyusul harga garam yang semakin tinggi. Di Pasar Legi Solo, harga ikan asin naik hampir 100% dibandingkan sebelumnya.

Advertisement

Salah satu pedagang ikan asin di pasar tersebut, Sukamti, mengatakan harga ikan asin di tempatnya naik seiring dengan meningkatnya harga garam. Harga teri nasi biasanya Rp35.000/kilogram (kg) jadi Rp65.000/kg, ikan peda asing biasanya Rp25.000/kg jadi Rp40.000/kg, ikan layur asin biasanya Rp25.000/kg jadi Rp40.000/kg.

Pasokan ikan asin tersebut berasal dari Tuban, Madura, dan Kalimantan. “Selain itu pasokannya juga sering tersendat dan telat. Pembeli juga mengeluh dan daya belinya juga berkurang. Biasanya beli 10 kg kini hanya beli 5 kg,” kata dia saat ditemui wartawan di kiosnya, Senin (7/8/2017).

Pedagang lain, Asih, mengaku hanya ikan layur asin yang mengalami kenaikan harga. Ikan layur yang biasanya dibeli senilai Rp38.000/kg jadi Rp40.000/kg. “Kalau harga ikan asin yang lain belum naik karena stok lama seperti teri nasi, peda asin, belekan asin, dan jentir asin. Yang stok baru ya ikan laur asin ini. Harganya sedikit naik,” kata dia.

Advertisement

Selain harga ikan asin, harga bandeng juga ikut terkerek. Pedadang bandeng di Pasar Legi, Sumarni, mengatakan harga bandeng di tempatnya juga ikut naik menyusul kenaikan harga garam. Harga bandeng yang biasanya Rp8.000/ekor kini jadi Rp9.000/ekor. Demikian halnya dengan bandeng presto yang biasanya Rp26.000/ekor jadi Rp27.000/ekor.

“Sudah tiga bulan ini harga bandeng ikut naik karena harga garam yang juga naik. Tapi naiknya enggak seberapa, paling cuma Rp1.000 sampai Rp2.000. Seperti ikan gereh yang biasanya Rp6.000/besek jadi Rp7.000/kg,” kata dia.

Selain itu beberapa jenis sayuran juga mengalami kenaikan harga. Wortel yang sebelumnya Rp8.000/kg jadi Rp10.000/kg, kubis dari Rp4.000/kg jadi Rp5.000/kg, loncang semula Rp7.000/kg jadi Rp11.000/kg, dan bunga kol sebelumnya Rp6.000/kg jadi Rp8.000/kg.

Advertisement

Pedagang sayuran di Pasar Legi, Widanarti, mengatakan kenaikan beberapa jenis sayuran tersebut sudah berlangsung sejak lima hari terakhir.

“Sejumlah daerah penghasil sayuran seperti Cepogo dan Tawangmangu enggak panen, jadi harganya naik. Kalau kualitasnya, sih, bagus-bagus karena musim kemarau jadi enggak banyak yang busuk,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif