Jateng
Selasa, 8 Agustus 2017 - 02:50 WIB

BENCANA JATENG : Peduli Lingkungan Tekan Risiko Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi)

Bencana alam diyakini Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bakal dapat dikurangi risikonya jika masyarakat mewujudnyatakan kepedulian lingkungan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar masyarakat Jateng mewujudnyatakan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Pelestarian lingkungan hidup diyakininya bisa mengurangi risiko bencana.

Advertisement

“Peduli terhadap sungai, gunung maupun laut jangan hanya digembar-gemborkan, tidak perlu dengan ide atau gagasan yang tinggi dan hebat, melainkan harus dipraktikkan dengan nyata meskipun aksinya kecil,” katanya di Semarang, Senin (7/8/2017).

Menurut Ganjar, kepedulian terhadap sungai, gunung, dan laut terkait erat dengan pengurangan risiko bencana, namun juga menyangkut keindahan, kesehatan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta investasi intelektual. “Sebagai contoh, pengelolaan air di Umbul Ponggok, Kabupaten Klaten, yang mampu mengemas sumber air menjadi tempat wisata menarik dan menghasilkan pendapatan bagi desa setempat hingga mencapai lebih dari Rp10 miliar,” ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan itu mengapresiasi masyarakat yang menggalakkan program tebar benih ikan ke sungai atau menanam pohon bagi orang yang menikah. Ganjar menyebutkan, Provinsi Jateng butuh kekuatan-kekuatan berbagai kelompok termasuk masyarakat, perguruan tinggi melalui riset-risetnya, serta pemerintah untuk memunculkan kepedulian semua pihak terhadap sungai, gunung, serta laut.

Advertisement

“Setidaknya keterlibatan komunitas-komunitas peduli alam dan lingkungan guna pengurangan risiko bencana,” katanya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah hingga awal Agustus 2017, kejadian bencana di Jateng 2016 naik dibanding 2015, yakni dari 1.573 kejadian menjadi 2.112 atau 34,2%. Kejadian bencana terbanyak adalah banjir 296 kali, tanah longsor 970 kali, kebakaran 468 kali, angin topan 418 kali dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp3,2 triliun.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif