Teknologi
Senin, 7 Agustus 2017 - 13:10 WIB

Malam Ini, Gerhana Bulan Sebagian Bakal Terlihat di Sejumlah Wilayah Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Puncaknya dapat dilihat pada Selasa 8 Agustus pukul 01.20 WIB, 02.20 WITA, dan 03.20 WIT.

Solopos.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gerhana bulan sebagian yang akan terjadi pada 7-8 Agustus 2017 dapat dilihat di Sumatera Barat (Sumbar).

Advertisement

“Masyarakat dapat melihat fenomena tersebut dengan mata telanjang yang diperkirakan akan mulai pukul 22.48 WIB,” kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji seperti dilansir Antara, Senin (7/8/2017).

Ia menjelaskan gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Advertisement

Mengutip halaman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan sebagian akan terjadi pada Senin (7/8/2017) malam ini yakni dimulai pada pukul 22.48 waktu Indonesia bagian barat (WIB), 23.48 waktu Indonesia bagian tengah (WITA), dan 00.48 waktu Indonesia bagian timur (WIT).

Sementara puncaknya dapat dilihat pada Selasa 8 Agustus pukul 01.20 WIB, 02.20 WITA, dan 03.20 WIT. Gerhana tersebut berakhir pada pukul 03.52 WIB, 04.52 WITA, dan 05.52 WIT. Secara keseluruhan, dari fase dimulainya gerhana hingga berakhirnya fenomena tersebut berlangsung selama 5 jam 4,9 menit.

Pengamatan di bagian barat, dapat melihat secara utuh proses terjadinya gerhana bulan sebagian. Sedangkan di bagian timur bisa mengamati fase gerhana penumbra sedang berlangsung. Gerhana ini dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian Timur Asia dan Australia saat bulan terbenam.

Advertisement

Keseluruhan proses gerhana dapat diamati dari bagian Barat Australia, Asia, Samudra Hindia, dan Bagian Timur Afrika. Sementara itu proses gerhana saat bulan terbit dapat diamati di Eropa, bagian Barat Afrika, bagian Selatan Samudra Atlantik dan sebagian kecil bagian Timur Amerika Selatan.

Gerhana bulan yang terjadi pada 7 sampai 8 Agustus 2017 ini menjadi bagian dari anggota ke 61 dari 80 anggota pada seri Saros 119. Gerhana bulan yang memiliki asosiasi dengan yang terjadi malam ini ialah pada 28 Juli 1999. Adapun gerhana selanjutnya akan muncul pada 19 Agustus 2035.

Setelah terjadinya gerhana bulan sebagian, BMKG juga memprediksi adanya fenomena tata surya lainnya yang terjadi pada 21 Agustus 2017. Pada saat itu, BMKG memprediksi akan terjadinya gerhana matahari total. Sayangnya, fenomena tersebut tak dapat diamati dari wilayah Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif