Jateng
Minggu, 6 Agustus 2017 - 06:50 WIB

MUI Jateng Akui Gerakan Radikal Mengkhawatirkan, Begini Resep Penangkalnya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

MUI Jateng mengakui gerakan radikal sudah pada taraf mengkhawatirkan sehingga perlu campur tangan para ulama.

Semarangpos.com, SEMARANG — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengakui munculnya berbagai gerakan radikal di masyarakat belakangan hari ini sudah pada taraf mengkhawatirkan. Karena itu, ulama dianggap perlu ikut ambil bagian dalam mencegah gerakan radikalisme tersebut.

Advertisement

“Gerakan radikal, khususnya di Jawa Tengah sudah pada tahap yang mengkhawatirkan karenanya kami kini semakin mengambil peran untuk memerangi masalah tersebut,” kata Ketua MUI Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Kota Semarang, Jumat (4/8/2017).

Ia mengungkapkan, salah satu upaya MUI Jateng dalam penanggulangan gerakan radikal dan selanjutnya terorisme adalah melalui Deklarasi Antiradikalisme yang akan dicanangkan dalam waktu dekat. “Pada 15 Agustus 2017, kami berencana melakukan Deklarasi Antiradikalisme secara serentak agar masyarakat tahu bagaimana keinginan Jawa Tengah agar terbebas dari gerakan radikal,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa gerakan radikal yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama Islam telah merenggangkan kohesi kehidupan berbangsa. Menurut dia, kerenggangan kohesi itu menyebabkan ukhuwah Islamiyah dengan sesama muslim terganggu, terlebih dengan umat agama lain.

Advertisement

“Pelaku gerakan radikal menggunakan nama Islam, kegiatannya dikemas seperti kegiatan umat Islam, dan bendera yang dibawa juga sama, tapi (gerakan) mereka merenggangkan kohesi kehidupan berbangsa,” kata K.H. Ahmad Darodji.

MUI Jateng juga berencana menerbitkan buku bertopik radikalisme yang dituangkan dengan bahasa ringan sehingga masyarakat mudah memahaminya. Melalui pemahaman yang benar, kata dia, diharapkan masyarakat tidak mudah terjebak masuk pada gerakan tersebut dan lebih mewaspadai keberadaannya.

“Kami bertekad mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang penuh kasih sayang. Sayang itu tentu jauh dari sikap radikal dan kekerasan,” ujar Ketua MUI Jateng itu.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif