News
Minggu, 6 Agustus 2017 - 17:02 WIB

KORUPSI E-KTP : Jika Praperadilan Gagal, Setya Novanto Terancam Tergusur dari Golkar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan kepada wartawan terkait statusnya sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Setya Novanto terancam tergusur dari Ketua Umum Golkar jika upaya praperadilannya di kasus korupsi e-KTP gagal.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menyatakan langkah praperadilan yang diajukan tersangka kasus e-KTP Setya Novanto akan menjadi petaruhan bagi partainya.

Advertisement

Politikus senior Golkar itu mendukung sekaligus berharap langkah hukum yang diambil Novanto itu bisa berhasil. Dengan demikian, soal status hukum ketua umum Partai golkar itu tidak lagi menjadi perdebatan.

Kendati demikian, Akbar mengingatkan, jika praperadilan tersebut gagal, maka perubahan di internal Golkar harus dilakukan. Perubahan itu juga termasuk soal jabatan Setnov sebagai ketua umum Golkar.

“Tapi kalau seandainya praperadilan tidak berhasil, nah ini momentum yang sangat penting yang harus menjadi perhatian kita untuk melakukan perbaikan bahkan perubahan kepemimpinan ke depan,” ujar Akbar, Minggu (6/8/2017).

Advertisement

Akbar mengaku elektabiltas partai Golkar terus mengalami penurunan signifikan sejak ditetapkannya Novanto sebagai tersangka oleh lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena itu menurut Akbar, sangat dibutuhkan langkah-langkah perbaikan agar elektabilitas partai Golkar dapat kembali naik.

Akbar mengatakan sejarah mencatat bahwa Golkar adalah partai yang mempunyai pengalaman panjang apalagi selama Orde Baru, dengan kemenangan enam kali pemilu yang selalu mendapat suara diatas 60%. Di era Reformasi, saat mendapat tekanan, Golkar masih dapat bertahan dan tetap berada dalam jajaran partai berpengaruh di Indonesia, bahkan menjadi partai pemenang pemilu di 2004 silam.

“Bahkan pernah jadi pemenang di 2004. Ini kan bisa jadi modal yang amat penting, karena itu ini harus kita jaga terus, karena itu saya termasuk orang yang betul-betul menginginkan Golkar setidak-tidaknya tetap dalam posisi 2 besar, syukur-syukur bisa jadi pemenang,” ujarnya.

Advertisement

Untuk itu, Akbar berharap seluruh potensi Golkar seluruh stakeholder Golkar memiliki komitmen yang sama, tekad, dan visi yang sama agar kembali mendapatkan dukungan masyarakat dan meraih suara besar.

Terkait soal Munaslub, Akbar mengatakan langkah itu tepat jika ingin melakukan perubahan besar di dalam Partai Golkar. Apalagi, jika trend Golkar terus menurun, Akbar menilai bahwa Munaslub seharusnya dapat segera digelar.

“Kalau melakukan perubahan kepemimpinan ya institusi paling valid, paling sah untuk menetapkan adanya perubahan, ya lembaga munas atau munas luar biasa,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif