SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji (JIBI/Harian Jogja/Dok)
Haji 2017, tidak seluruh jemaah berhasil berangkat
Harianjogja.com, BANTUL– Jumlah jemaah calon haji (calhaj) asal Bantul yang gagal berangkat ke tanah suci bertambah. Tercatat empat orang calhaj gagal berangkat dalam rombongan haji tahun ini.
Semula, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul melansir, sebanyak dua calhaj gagal berangkat. Keduanya warga Banguntapan, Bantul. Yaitu Jumari Abdul Jabar, 68 yang gagal berangkat karena meninggal dunia serta Sulastiningsing Catur Wijayanti yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan korban mengalami patah pergelangan kaki.
Pada Minggu (6/8/2017) Kemenag melansir total jumlah calhaj gagal berangkat ke tanah suci ternyata berjumlah empat orang. Dua orang lainnya gagal berangkat karena kesehatannya dianggap tidak layak menjalani ibadah haji atau disebut istithah kesehatan.
“Tidak memenuhi syarat kesehatan karena menderita gagal ginjal,” ungkap Humas Kemenag Bantul Ponijo Ibnu Harto, Minggu, (6/8/2017).
Dua calhaj yang dinyatakan tidak layak berangkat karena kesehatan yaitu Dwi Suparti warga Imogiri serta Nur Khamdani warga Trirenggo, Bantul. Ponijo memastikan, pemerintah akan mengembalikan segala apa yang menjadi hak calhaj yang gagal berangkat seperti biaya haji yang sudah mereka bayarkan.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melansir, dengan gagalnya empat calhaj ke tanah suci artinya hanya sebanyak 1019 jemaah yang diberangkatkan tahun ini ke Arab Saudi, dari semula yang terdaftar sebanyak 1023 orang. Ribuan calon jemaah haji tersebut mulai diberangkatkan sejak Jumat (4/8/2017) hingga Sabtu (5/8/2017). Mereka dilepas keberangkatannya oleh Bupati Bantul Suharsono dari Pendapa Parasamya Kompleks Pemkab.
Sebanyak 1019 jemaah tersebut terbagi ke dalam empat kloter pemberangkatan. Yaitu kloter 26 SOC sebanyak 351 jemaah, kloter 28 SOC sebanyak 350 orang, kloter 29 SOC sejumlah 273 jemaah serta kloter 30 SOC sebanyak 45 jemaah.