Sport
Sabtu, 5 Agustus 2017 - 11:15 WIB

600 Atlet Se-Jateng Ikuti Kejurprov Taekwondo di Sritex Arena Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi.dok

Kejurprov taekwondo dilaksanakan di Sritex Arena Solo.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 600 atlet taekwondo junior dan senior mengikuti kejuaraan provinsi (Kejurprov) taekwondo yang digelar di Sritex Arena, Sriwedari, Laweyan, Solo, Sabtu-Minggu (5-6/8/2017).

Advertisement

Ketua Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Jateng, Tanu Kismanto, mengatakan sebanyak 600 atlet taekwondo dipastikan ambil bagian dalam Kejurprov Taekwondo yang dilaksanakan selama dua hari. Atlet tersebut berasal dari 35 kabupaten/kota di wilayah Jateng.

“Kami menggelar acara Kejurprov Taekwondo setiap tahunnya. Tahun lalu Kota Semarang menjadi tuan rumah sekarang Kota Solo yang ditunjuk menjadi tuan rumah,” ujar Tanu seusai pembukaan kejurprov Taekwondo di rumah dinas (Rumdin) Wali Kota Solo, Loji Gandrung, Penumping, Laweyan, Solo, Jumat (4/8/2017) malam.

Menurut Tanu, ada dua kategori yang dipertandingkan dalam Kejurprov Taekwondo tahun ini yakni junior dengan usia 14-17 tahun dan senior dengan usia 17 tahun ke atas. Pengurus TI Jateng menyiapkan sebanyak 50 wasit untuk mengawasi atlet yang bertanding.

Advertisement

“Kami selalu menekankan kepada semua atlet yang bertanding untuk selalu mengedepankan sportivitas. Wasit yang memimpin pertandingan akan memimpin dengan baik sesuai dengan hasil di lapangan,” kata dia.

Tanu menjelaskan kejurprov taekwondo merupakan agenda tahunan yang digelar Pengprov TI Jateng dengan tujuan untuk melahirkan bibit muda taekwondo dan mengasah kemampuan atlet agar mampu membawa nama baik Jateng ditingkat nasional dan internasional.

Kejurprov taekwondo ini, lanjut dia, dijadikan sebagai persiapan atlet menghadapi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) Taekwondo Junior yang digelar di Semarang pada bulan September dan kejuaraan nasional (kejurnas) senior Taekwondo pada bulan Desember di Jakarta.

Advertisement

“Kami bisa mempertahankan tradisi perolehan mendali emas dalam setiap PON [Pekan Olahraga Nasional] di Bandung, Jawa Barat. Kejurprov ini bisa dimanfaatkan pelatih untuk menambah jam terbang atlet khusunya yang junior,” kata dia.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan olahraga dapat dijadikan ajang pemersatu bangsa. Semua atlet harus menjunjung sportivitas saat bertanding jangan sampai ada gesekan hanya karena masalah hasil pertandingan tidak sesuai yang diharapkan.

Rudy sapaan akrab Wali Kota Solo berharap kejurprov Taekwondo ini menghasilkan atlet muda berbakat yang mampu membawa nama baik Jateng.

“Kami berharap kasus jual beli atlet berbakat tidak terjadi di olahraga Taekwondo. Pemprov Taekwondo jarus bisa mempertahankan atlet hasil binaan agar tidak dibajak daerah lain,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif