Jogja
Jumat, 4 Agustus 2017 - 22:55 WIB

TRADISI GUNUNGKIDUL : Merawat Sumber Mata Air Sebagai Simbol Kehidupan (1/2)

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tradisi Gunungkidul kali ini berupa Reresik Kali Merti Embung

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Bencana kekeringan selalu menjadi momok bagi sebagian warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Gunungkidul. Namun cerita tentang kekeringan nyaris tak pernah terdengar di Dusun Ngipak, Desa Ngipak, Kecamatan Karangmojo yang memilliki sumber mata air yang tak pernah kering.

Advertisement

Baca Juga : Merti Sungai Oya Merekatkan Hubungan Warga

Pohon beringin besar di pinggir sungai Dusun Ngipak diameternya sekitar dua meter lebih. Butuh sedikitnya tiga sampai empat rentang tangan orang dewasa untuk dapat melingkari pohon tersebut. Di bawahnya pohon terdapat dua kolam berukuran 1X2 meter persegi yang penuh dengan air. Di kolam tersebut air tak pernah surut lantaran terdapat sumber mata air di dalamnya.

Pada Jumat (4/8/2017) pagi, air di dalam kolam yang sehari-harinya jernih tiba-tiba menjadi keruh. Sejumlah warga memasuki kolam mengobok-obok air hingga menjadi keruh. Mereka sengaja membuat air keruh karena memang kolah tersebut hendak dibersihkan. Bertajuk Reresik Kali Merti Embung, acara ini dihadiri dan dimeriahkan warga sekitar.

Advertisement

Setelah kolam bersih pompa air dihidupkan, air keruh di dalam kolam kemudian disedot dengan mesin pompa tersebut. Puluhan warga yang sudah berkumpul mulai 07.00 WIB dengan membawa peralatan seperti cangul, linggis dan sabit pun mulai membersihkan lumut dan rerumputan di sekitar kolam.

Bersama dengan itu setelah kolam selesai disedot airnya, sejumlah warga kemudian mengangkat sejumlah batu dari pinggir sungai. Batu tersebut kemudian ditata dan direkatkan dengan adonan semen dan pasir untuk menambal bagian kolam yang mulai runtuh.

Acara ini diikuti dua padukuhan, Ngipak dan Munggur. Selain untuk membersihkan sungai, acara tahunan tiap Jumat Legi ini juga menjadi perwujudan syukur sekaligus membersihkan hati dan pikiran. Reresik ini digelar di pinggir Embung Kakung Putri pukul 13.00 WIB. Turut digelar acara hiburan seperti kenduri dan kesenian dari warga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif