Jogja
Jumat, 4 Agustus 2017 - 07:22 WIB

KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Duh, 132.000 Jiwa Mengalami Krisis Air Bersih

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Kekeringan Gunungkidul diatasi dengan pemberian bantuan air bersih

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL  – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul terus melakukan penyaluran air bersih ke masyarakat yang kekurangan air. Dari data yang ada terdapat 132.681 jiwa dari 44 desa mengalami krisis air bersih.

Advertisement

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan untuk saast ini kekeringan melanda di 44 desa di sepuluh kecamatan. Total dari jumlah itu terdapat 132.681 jiwa yang mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau ini.

Untuk pemberian bantuan air, lanjut Sutaryono menyasar di delapan kecamatan meliputi Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari dan Nglipar. Sedang untuk Kecamatan Patuk dan Gedangsari masih bersifat rawan dan hingga sekarang belum mengajukan permintaan bantuan air bersih.

Menurut dia, untuk proses penyaluran bantuan dilakukan secara bersama antara tim dari kecamatan dan BPBD.

Advertisement

“Kita bagi. Kecamatan yang memiliki armada sendiri akan dicover sendiri. Sedang yang belum akan kami bantu dengan armada milik BPBD,” katanya, Kamis (3/8/2017).

Sutaryono mengungkapkan, hingga saat ini bantuan dropping yang dilakukan sebanyak 750 tangki. Bantuan tersebut masih jauh dari target yang diberikan, karena di tahun ini ada sekitar 3.000 tangki yang diberikan kepada warga yang mengalami air bersih di Gunungkidul.

“Untuk penyaluran bantuan kami mengalokasikan anggaran Rp600 juta,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif