News
Rabu, 2 Agustus 2017 - 09:45 WIB

KURS RUPIAH : Nilai Tukar Dibuka Melemah di Level Rp13.327/US$

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung rupiah. (Rachman/JIBI/Bisnis)

Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (2/8/2017), dibuka melemah tiga poin di Rp13.327 per dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka melemah 3 poin atau 0,02% di Rp13.327 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (2/8/2017) pukul 08.00 WIB. Di awal perdagangan, nilai tukar rupiah kembali melemah 5 poin atau 0,04% ke Rp13.329 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, pukul 09.00 WIB.

Advertisement

Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan, Selasa (1/8/2017). Rupiah ditutup terapresiasi hanya 0,01% atau 1 poin di Rp13.324 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan 0,08% atau 11 poin di posisi 13.314.

Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah bergerak di kisaran Rp13.312 – Rp13.333 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin (31/7), rupiah ditutup melemah 0,01% atau 1 poin di posisi 13.325 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau menguat 0,04% atau 0,038 poin ke 92,901 pada pukul 16.02 WIB.

Advertisement

Sebelumnya indeks dolar dibuka naik 0,06% atau 0,052 poin di level 92,915, setelah pada perdagangan Senin (31/7/2017) berakhir melemah 0,42% di posisi 92,863. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia terpantau bervariasi.

Rupee India dan peso Filipina memimpin penguatan kurs Asia hari ini dengan 0,16%, diikuti oleh renmibi China yang menguat 0,08%. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis data inflasi pada bulan Juli 2017, yang dipicu oleh kelompok pengeluaran makanan dan pendidikan.

BPS mencatat inflasi pada Juli menyentuh 0,22% dibanding pada Juni lalu. Inflasi tahun kalender atau sepanjang Januari-Juni (year to date/ytd) mencapai 2,60%%. Adapun inflasi tahun ke tahun atau Juni 2017 dibandingkan dengan Juni 2016 sebesar 3,88%.

Advertisement

“Inflasi bulan Juli disebabkan kelompok pengeluaran, pendidikan, rekreasi dan olahraga serta makanan jadi, rokok dan tembakau,” kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif