Jateng
Rabu, 2 Agustus 2017 - 11:50 WIB

INFRASTRUKTUR SEMARANG : Lamanya Pembangunan Underpass Jatingaleh Mulai Dikeluhkan Warga

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kendaraan dari arah Banyumanik terlibat kemacetan di turunan Gombel karena adanya proyek pembangunan underpass dan flyover Jatingaleh di Semarang, Jumat (28/7/2017). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Infrastruktur Underpass di Jatingaleh, proses pembangunannya mulai dikeluhkan warga Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Lamanya proses pembangunan infrastruktur underpass di Jatingaleh, Semarang, mulai dikeluhkan warga yang setiap hari melintasi lokasi tersebut. Mereka rata-rata mengeluh karena pembangunan infrastruktur itu membuat kemacetan di sepanjang jalan tanjakan Jatingaleh, baik arus lalu lintas yang mengarah ke Gombel maupun menuju pusat kota.

Advertisement

Salah satu warga Kota Semarang, Widia Primastika, mengaku setiap hari kawasan Jatingaleh selalu mengalami kemacetan. Kemacetan tak hanya terjadi saat pagi hari, tapi juga siang dan malam hari.

“Enggak pagi, siang atau malam pasti selalu macet. Tapi mau bagaimana lagi, akses jalan dari Semarang atas [Banyumanik] menuju ke bawah [pusat kota] cuma ini. Mau enggak mau ya harus melewati kemacetan,” ujar perempuan yang mengaku berdomisili di kawasan Srondol itu saat berbincang dengan Semarangpos.com, Jumat (28/7/2017).

Advertisement

“Enggak pagi, siang atau malam pasti selalu macet. Tapi mau bagaimana lagi, akses jalan dari Semarang atas [Banyumanik] menuju ke bawah [pusat kota] cuma ini. Mau enggak mau ya harus melewati kemacetan,” ujar perempuan yang mengaku berdomisili di kawasan Srondol itu saat berbincang dengan Semarangpos.com, Jumat (28/7/2017).

Widia mengapresiasi upaya pemerintah untuk mengatasi kemacetan di sekitar tanjakan Jatingaleh dengan membuat underpass maupun flyover. Meski demikian, pembangunannya terkesan lama dan kian memperparah kemacetan.

Kendaraan dari arah Banyumanik terlibat kemacetan di turunan Gombel karena adanya proyek pembangunan underpass dan flyover Jatingaleh di Semarang, Jumat (28/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Advertisement

Senada juga diungkapkan Agus, warga Tembalang. Pria yang setiap harinya bekerja di kawasan Sompok, Lamper, itu mengaku dibikin stres dengan kemacetan di kawasan Jatingaleh yang setiap hari harus dialami.

“Setiap pagi saya bela-belain berangkat lebih pagi, tapi tetap saja terjebak macet di sini [Jatingaleh]. Kalau ada jalur lain inginnya lewat yang lain, tapi enggak ada jadi mau bagaimana lagi?” beber Agus.

Kemacetan yang terjadi di sekitar proyek pembangunan underpass Jatingaleh  tak hanya dikeluhkan warga yang melintas. Warga di sekitar lokasi pembangunan proyek, terutama yang menggantungkan penghasilan di Pasar Jatingaleh juga mengeluhkan hal serupa. Hal itu dikarenakan sejak proyek itu berjalan Pasar Jatingaleh menjadi sepi dan membuat penghasilannya menurun.

Advertisement

“Banyak warga dari Jangli yang sekarang enggak mau belanja di Pasar Jatingaleh. Alasannya ya karena enggak mau terjebak macet di sini. Mereka akhirnya memilih belanja kebutuhan pokok di pasar sekitar, padahal secara kebutuhan di Pasar Jatingaleh jauh lebih lengkap,” tutur penjaga parkir Pasar Jatingaleh, Ambon.

Penumpukan kendaraan terlihat dari arah Jatingaleh menuju tanjakan Gombel di sekitar proyek pembangunan underpass dan flyover Jatingaleh, Semarang, Jumat (28/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Dari pantauan Semarangpos.com di sekitar lokasi pembangunan proyek underpass Jatingaleh, kemacetan memang kerap terjadi. Penumpukan kendaraan terjadi sangat parah terutama di turunan Gombel arah Jl. Setiabudi. Penumpukan itu terjadi karena adanya penyempitan jalur kendaraan yang terkena proyek. Pun demikian dengan arus lalu lintas dari Jatingaleh menuju Gombel. Bahkan, tak jarang di lokasi itu banyak kendaraan yang harus berhenti karena mengalami kerusakan, kampas kompling terbakar, karena kemacetan di jalur yang menanjak.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Semarangpos.com, pembangunan underpass dan flyover Jatingaleh ini dimulai pada 2015 lalu. Saat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau lokasi proyek tersebut Mei 2017 lalu, menyebutkan jika pembangunan proyek itu molor. Proyek pembangunan yang ditargetkan selesai akhir Juli 2017 itu baru berjalan sekitar 56% atau behind schedule.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif