Jogja
Rabu, 2 Agustus 2017 - 08:55 WIB

BANDARA KULONPROGO : Jangan Ada Pengosongan Lahan secara Paksa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja berupaya menyelesaikan pembangunan hunian relokasi warga terdampak New Yogyakarya International Airport (NYIA) di wilayah Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Minggu (23/7/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo, lahan relokasi belum selesai

Harianjogja.com, KULONPROGO — Memasuki pekan pertama Agustus, pembangunan di lahan relokasi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) belum juga selesai. Pemkab Kulonprogo berharap PT Angkasa Pura I tidak melakukan pengosongan lahan secara paksa terhadap warga terdampak yang mengikuti program relokasi.

Advertisement

Pemkab Kulonprogo telah mengajukan permohonan pemunduran batas waktu pengosongan lahan lokasi pembangunan bandara baru di Temon. Berdasarkan kesepakatan terakhir dengan PT Angkasa Pura I, warga mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pembangunan hunian relokasi hingga akhir Juli atau Senin (31/7/2017) kemarin. Warga selanjutnya diharapkan segera pindah agar tidak terganggu dengan berbagai kegiatan fisik yang akan dilaksanakan di kawasan lokasi pembangunan.

Namun, belum ada satupun rumah di lahan relokasi yang sudah siap ditempati hingga awal Agustus ini.

“Secara formal mintanya per 31 Juli dengan harapan sudah selesai walau pendampingan bagi warga terdampak juga masih sampai 10 Agustus baru habis kontraknya,” kata  Asisten II Sekda Kulonprogo, Triyono, Selasa (1/8/2017).

Advertisement

Triyono mengatakan, pembangunan hunian relokasi masih terus dilanjutkan. Pemasangan jaringan listrik juga sudah dimulai sejak pekan lalu. Meski begitu, Pemkab Kulonprogo dan warga terdampak juga harus siap jika sewaktu-waktu dilakukan pengosongan lahan oleh PT Angkasa Pura I.

“Kalau sudah ada kegiatan konstruksi, pasti akan ada pengosongan. Kalau sudah begitu, walau belum jadi [hunian relokasi], ya tetap harus dikosongkan,” ujar Triyono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif